Cara Menjadi Host Podcast Wawancara yang Baik

Baca Juga

HOST adalah sebutan bagi pembawa acara (pewara), master of ceremony (MC), presenter TV, dan penyiar radio, termasuk "penyiar" podcast. Saya sudah membahasnya di Pengertian Host. 

Bagaimana cara menjadi host podcast? Berikut ini tips bagi host atau podcaster pemula yang membuat podcast format wawancara (interview podcast).

Tips Cara Menjadi Host Podcast ini berlaku untuk program talkshow di radio ataupun di televisi. Kita sering menonton talkshow di televisi dan dibuat "greget" karena sang host atau presenter kok lebih banyak ngomong atau bertele-tele banget saat bertanya.

Podcast wawancara adalah salah satu format podcast, selain monolog dan obrolan (conversation). Monolog podcast Anda berbicara sendiri, mirip ceramah, membahas satu topik atau ngomong bebas "ngalor-ngidul".

Podcast obrolan adalah format podcast rame-rame. Anda dan satu-dua orang teman Anda sama-sama menjadi host dan podcaster. Ngobrol tentang satu topik tertentu.

Podcast wawancara adalah format paling mudah. Pasalnya, Anda hanya perlu memahami topik pembicaraan, undang narasumber, dan siapkan pertanyaan. Anda tidak banyak ngomong dan berpikir. Yang banyak bicara dan berpikir adalah narasumber Anda.

Cara Menjadi Host Podcast Wawancara

Anda bisa menjadi host podcast wawancara untuk podcast sendiri atau podcast orang lain --misalnya podcast lembaga atau perusahaan tempat Anda bekerja.

Saat ini podcast menjadi salah satu konten populer untuk sosialisasi atau marketing. Bisa berupa podcast "asli" (audio saja), bisa juga berupa video podcast (vodcast) --podcast yang divisualkan dengan rekaman video.  

Lalu, bagaimana cara menjadi podcast wawancara yang baik? Simak tips berikut ini.

1. Kenali Narasumber

Kenali narasumber atau tamu Anda. Minta biodatanya, mulai nama lengkap, nama panggilan, tempat lahir, jabatan, prestasi, kompetensi, dan seterusnya. 

Pengenalan narasumber ini penting dan akan membantu Anda dalam mengembangkan pertanyaan ataupun merespons jawaban narasumber saat wawancara.

2. Daftar Pertanyaan

Siapkan daftar pertanyaan berupa kalimat biasa --bukan kalimat tanya. Misalnya, Anda akan bertanya "Sejak kapan jadi kepala dinas?", dalam daftar pernyaan cukup tulis: "mulai jadi kepala dinas".

Daftar pertanyaan bukan berupa kalimat tanya ini penting, agar pertanyaan Anda alami, tidak kaku, terkesan spontan.

Tetap fleksibel dan terbuka selama wawancara berlangsung. Jangan terpaku pada daftar pertanyaan yang sudah disiapkan.

3. Hindari Yes-No Qustion

"Yes No Question" adalah pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban "Ya" atau "Tidak". Ini bukan pertanyaan yang bagus dalam podcast wawancara, talkshow, juga dalam wawancara jurnalistik.

Ajukan pertanyaan yang memungkinkan narasumber untuk menjelaskan atau memberikan jawaban panjang, yaitu menggunakan kata tanya “mengapa” (why). 

"Mengapa" atau "kenapa" adalah pertanyaan terbaik dalam wawancara –untuk mendapatkan jawaban panjang.

Bandingkan dua pertanyaan ini:

1. Apakah Anda senang menjadi kepala dinas? 
2. Mengapa Anda mau menjadi kepala dinas?

4. Ajukan Satu Pertanyaan! 

Ajukan pertanyaan hanya satu per satu. Satu pertanyaan untuk satu kesempatan bertanya. Jangan mengajukan dua pertanyaan atau lebih saat bertanya.

Contoh: Mengapa program ini penting bagi masyarakat? Bagaimana sosialisasinya? Di mana saja sosialisasi dilakukan?

Sebaiknya, ajukan pertanyaan satu per satu:

1. Mengapa program ini penting bagi masyarakat? 
2. Bagaimana Anda melakukan sosialisasi program ini? 
3. Di mana saja sosialisasi dilakukan?

5. Ringkas!

Jangan berpanjang lebar dalam bertanya. Kemukakan pertanyaan secara ringkas dan jelas. Kita terlalu sering menyaksikan host talkshow di TV yang bertele-tele atau berpanjang lebar dalam bertanya --salah satu karena sang host beropini bahkan terkesan "menggurui".

6. Jangan Beropini!

Tugas Anda bertanya, bukan beropini! Kecuali opini yang bisa memancing jawaban lebih jelas atau memberikan "perbandingan".

Jangan berusaha memberi kesan "kebih pintar" dari narasumber. Ingat, Anda host, pewawancara, bukan narasumber. Pertanyaan yang cerdas sudah bisa mengesankan Anda pintar kok!

7. Jangan Potong Jawaban

Tips interview podcast yang baik selanjutnya adalah jangan memotong pembicaraan narasumber. Menginterupsi pembicaraan tamu bisa membuat mereka dan audiens jengkel. 

Interupsi bisa dilakukan jika jawaban narasumber melenceng dari topik atau tidak mengacu pada pertanyaan Anda.

8. Jadi Pendengar Aktif

Menjadi pendengar aktif salah satu keterampilan komunikasi. Anda tidak perlu "terobsesi" dengan pertanyaan berikutnya saat tamu kamu sedang berbicara. 

Sebagai host, Anda perlu mendengarkan agar tidak kehilangan maksud jawaban mereka. Dengarkan dengan seksama jawaban narasumber. Bisa jadi, dari jawaban narasumber ada hal menarik lain yang bisa ditanyakan.

Menjadi pendengar yang baik memang perlu kesabaran. Satu hal lagi, tunjukkan perhatian selama mendengarkan dengan cara mengangguk, kontak mata, dan usahakan hindari suara-suara yang bisa mengganggu seperti "hmmm", "ohhh", "ya yaya...".

Mendengarkan secara aktif adalah latihan mempersiapkan diri untuk mendengarkan, mengamati pesan verbal dan non-verbal apa yang sedang dikirim, dan kemudian memberikan umpan balik yang tepat demi menunjukkan perhatian pada pesan yang disajikan. Bentuk mendengarkan ini menyampaikan saling pengertian antara pembicara dan pendengar.

Itu dia tips cara menjadi host podcast wawancara yang baik. Siapkan pertanyaan, ajukan pertanyaan ringkas, gunakan kata "kenapa", dan jadilah pendengar yang baik.

Anda akan menjadi host podcast wawnacara yang baik, jika sudah terbiasa siaran radio atau televisi. Jika ingin piawai siaran radio, Anda bisa ikut Kursus Penyir plus MC dan Podcast di RBS.*

Video: Salah Paham tentang Podcast