Jurnalisme Buruh
By Romeltea | Published: January 22, 2020
Istilah jurnalisme buruh (labor journalism) mungkin belum masuk dalam literatur jurnalistik ataupun komunikasi massa. Secara praktis, jurnalisme buruh sudah berjalan. Berikut ini ulasannya.
Website pun dibuat. Dalam perjalanannya, rencana besar menjadikannya sebagai website berita resmi tidak berjalan sesuai dengan rencana.
Rupanya, para pengurus serikat pekerja tersebut belum menyadari pentingnya berjuang melalui media massa.
Tawaran saya agar mengadakan pelatihan jurnalistik di internal serikat pekerja tersebut pun tidak disambut baik. Mereka lebih tertarik aksi-aksi demonstrasi yang memang identik dengan kalangan buruh.
Alhasil, website tersebut hanya berjalan sekitar enam bulan, dengan tim penulis (editor) hanya dua orang --termasuk saya. Kini saya hanya bertugas "menjaga" web tersebut, tidak lagi mengisinya.
Pengertian Jurnalisme Buruh
Jurnalisme Buruh (Labour Journalism) bisa dipahami dalam dua sisi.- Pemberitaan tentang buruh atau pekerja.
- Aktivitas jurnalistik yang dilakukan buruh/pekerja.
Jurnalisme buruh dalam pengertian pertama sudah berjalan. Umumnya, pemberitaan tentang buruh berkaitan dengan aksi demonstrasi, upah, PHK, atau kecelakaan kerja.
Jurnalisme buruh dalam pengertian kedua masih minim. Media daring yang dikelola serikat buruh/pekerja cukup banyak, namun tampaknya belum bisa menjadi rujukan utama berita perburuhan.
Idealnya, buruh menyempatkan diri menulis berita atau opini (artikel) seputar dunia mereka di tempat kerja atau saat mengadakan aksi demo.
Jurnalisme buruh bagian dari jurnalisme warga (citizen journalism) atau jurnalisme komunitas (community journalism).
Jurnalisme buruh bisa menjadi pembentuk opini publik tentang buruh/pekerja sekaligus membangun reputasi atau citra positif tentan buruh/pekerja.
Demikian ulasan ringkas tentang jurnalisme buruh. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Jurnalisme Buruh
Post a Comment