Mahasiswa 4.0, Pengertian dan Karakteristik
By Romeltea | Published: October 18, 2019
Mahasiswa 4.0 adalah mahasiswa "zaman now" yang familiar dengan teknologi terkini, khususnya teknologi internet.
Seiring dunia memasuki era Revolusi Industri 4.0, istilah 4.0 (four point oh/zero) banyak digunakan untuk merujuk pada pemanfaatan internet untuk berbagai hal, misalnya Humas 4.0, Pendidikan 4.0, Pertanian 4.0, dan sebagainya.
Humas 4.0 adalah humas online atau kegiatan kehumasan berbasis internet atau website dan media sosial.
Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber (cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinyu tanpa batas ruang dan batas waktu.
Pertanian 4.0 adalah pemanfaatan teknologi digital untuk proses budidaya dan peningkatan produksi, misalnya teknologi sensor tanah dan cuaca, sehingga dapat memantau kondisi lahan secara realtime.
Mahasiswa 4.0 bisa didefinisikan sebagai mahasiswa milenial era Revolusi Industri 4.0
Karakter Mahasiswa 4.0 tergambar dalam pandangan Dekan sekolah vokasi UGM, Wikan Sakarinto. Menurut dia, mahasiswa dengan IPK tinggi itu masa lalu. Yang terpenting sekarang communication skill, literasi teknologi informasi, kepemimpinan, dan critical thinking. (Liputan6).
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir juga mengatakan, mahasiswa merupakan pemeran utama dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.
Dikatakan, selain gelar akademik, ada empat hal yang harus dimiliki mahasiswa untuk bertarung di era revolusi industri 4.0, yaitu kompetensi berinteraksi dengan berbagai budaya, keterampilan sosial, literasi baru (data, teknologi manusia) dan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).
Seiring dunia memasuki era Revolusi Industri 4.0, istilah 4.0 (four point oh/zero) banyak digunakan untuk merujuk pada pemanfaatan internet untuk berbagai hal, misalnya Humas 4.0, Pendidikan 4.0, Pertanian 4.0, dan sebagainya.
Humas 4.0 adalah humas online atau kegiatan kehumasan berbasis internet atau website dan media sosial.
Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber (cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinyu tanpa batas ruang dan batas waktu.
Pertanian 4.0 adalah pemanfaatan teknologi digital untuk proses budidaya dan peningkatan produksi, misalnya teknologi sensor tanah dan cuaca, sehingga dapat memantau kondisi lahan secara realtime.
Pengertian Mahasiswa 4.0
Mahasiswa 4.0 masuk kategori pendidikan 4.0 yang memanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau perkuliahan.Mahasiswa 4.0 bisa didefinisikan sebagai mahasiswa milenial era Revolusi Industri 4.0
Karakter Mahasiswa 4.0 tergambar dalam pandangan Dekan sekolah vokasi UGM, Wikan Sakarinto. Menurut dia, mahasiswa dengan IPK tinggi itu masa lalu. Yang terpenting sekarang communication skill, literasi teknologi informasi, kepemimpinan, dan critical thinking. (Liputan6).
Oleh karena itu, mahasiswa harus mengembangkan potensinya semaksimal mungkin selama kuliah di kampus, tidak hanya di bidang akademik namun juga kreativitas dan inovasi.
"Perlu dipertegas lagi mahasiswa adalah pemeran utama bangsa ini dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini, dengan bimbingan dari para dosen , dukungan dari pemerintah dan masyarakat sekitar serta dengan fasilitas yang memadai mahasiswa akan mampu menghadapi industri 4.0 serta mengharumkan bangsa di mata internasional,” ujar Menristekdikti.
"Perlu dipertegas lagi mahasiswa adalah pemeran utama bangsa ini dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini, dengan bimbingan dari para dosen , dukungan dari pemerintah dan masyarakat sekitar serta dengan fasilitas yang memadai mahasiswa akan mampu menghadapi industri 4.0 serta mengharumkan bangsa di mata internasional,” ujar Menristekdikti.
Dikatakan, selain gelar akademik, ada empat hal yang harus dimiliki mahasiswa untuk bertarung di era revolusi industri 4.0, yaitu kompetensi berinteraksi dengan berbagai budaya, keterampilan sosial, literasi baru (data, teknologi manusia) dan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).
(Ristekdikti).
Kuliah Online
Berkat Internet of Thing (IoT), dosen dan mahasiswa mampu membuat proses pembelajaran tanpa batas ruang dan batas waktu, misalnya melalui kelas online (online class).
Mahasiswa 4.0 dengan mudah mendapatkan materi perkuliahan, mata kulia apa pun, mulai dari silabus hingga materi bahasan, bahkan lebih lengkap dari materi yang disampaikan dosen di kelas.
Sebagai contoh, mahasiswa kelas mata kuliah Pengantar Jurnalistik, dengan mudah bisa mendapatkan seluruh materi kuliah di internet. Pencarian materi dipandu silabus yang disusun dosen.
Mahasiswa tinggal membaca dan menelaahnya, lalu mendiskusikannya di kelas bersama dosen atau dengan sesama mahasiswa. Jika materi sudah didapatkan, maka mahasiswa tinggal melakukan praktik dengan bimbingan dosen.
Mahasiswa 4.0 bahkan tidak perlu datang ke kelas atau ke kampus. Kuliah bisa dilakukan secara online. Absensi, misalnya, bisa dilakukan dengan menyetorkan karya tulis yang dimuat di blognya masing-masing.
Untuk menerapkan Mahasiswa 4.0, dosen dan mahasiswa harus sama-sama melek internet, khususnya blogging. Melalui blog itulah mahasiswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dan sang dosen pun memeriksanya kapan dan di mana saja.
Penerapan Mahasiswa 4.0 memang butuh modal. Mahasiswa harus memiliki laptop/netbook dan koneksi internet.
Mereka akan berpikir "mau buat apa" setelah lulus, bukan "mau jadi apa". Blog yang dibuat untuk kuliah bisa dikembangkan dengan membuat blog atau situs web lain guna menjadi technopreneur.
Bahkan, selama kuliah, Mahasiswa 4.0 sudah bisa menghasilkan uang sendiri melalui blognya atau mencari uang melalui internet (make money online).
Demikian ulasan ringkas --sekadar pengantar (an introduction)-- mengenai Mahasiswa 4.0 yang melek IT internet dan memanfaatkannya dalam perkuliahan dan merancang masa depan. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Mahasiswa 4.0 dengan mudah mendapatkan materi perkuliahan, mata kulia apa pun, mulai dari silabus hingga materi bahasan, bahkan lebih lengkap dari materi yang disampaikan dosen di kelas.
Sebagai contoh, mahasiswa kelas mata kuliah Pengantar Jurnalistik, dengan mudah bisa mendapatkan seluruh materi kuliah di internet. Pencarian materi dipandu silabus yang disusun dosen.
Mahasiswa tinggal membaca dan menelaahnya, lalu mendiskusikannya di kelas bersama dosen atau dengan sesama mahasiswa. Jika materi sudah didapatkan, maka mahasiswa tinggal melakukan praktik dengan bimbingan dosen.
Mahasiswa 4.0 bahkan tidak perlu datang ke kelas atau ke kampus. Kuliah bisa dilakukan secara online. Absensi, misalnya, bisa dilakukan dengan menyetorkan karya tulis yang dimuat di blognya masing-masing.
Untuk menerapkan Mahasiswa 4.0, dosen dan mahasiswa harus sama-sama melek internet, khususnya blogging. Melalui blog itulah mahasiswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dan sang dosen pun memeriksanya kapan dan di mana saja.
Penerapan Mahasiswa 4.0 memang butuh modal. Mahasiswa harus memiliki laptop/netbook dan koneksi internet.
Technopreneur
Mahasiswa 4.0 memiliki "mindset" yang fokus ke teknologi internet selama perkuliahan dan merancang masa depannya.Mereka akan berpikir "mau buat apa" setelah lulus, bukan "mau jadi apa". Blog yang dibuat untuk kuliah bisa dikembangkan dengan membuat blog atau situs web lain guna menjadi technopreneur.
Bahkan, selama kuliah, Mahasiswa 4.0 sudah bisa menghasilkan uang sendiri melalui blognya atau mencari uang melalui internet (make money online).
Demikian ulasan ringkas --sekadar pengantar (an introduction)-- mengenai Mahasiswa 4.0 yang melek IT internet dan memanfaatkannya dalam perkuliahan dan merancang masa depan. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Mahasiswa 4.0, Pengertian dan Karakteristik
Post a Comment