Perbedaan Fakta dan Opini dalam Berita
By Romeltea | Published: April 8, 2019
Wartawan tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi. Demikian disebutkan dalam Kode Etik Jurnalistik pasal 3.
Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta.
Jadi, dalam menulis berita, wartawan harus menuliskan atau menyajikan fakta saja, fakta peristiwa, tanpa ditambah dengan opini atau pendapat.
Kalaupun berita ditambah opini wartawan, jangan yang sifatnya menghakimi, pendapat subjektif, tapi harus berupa opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta.
Selain karena kode etik, beropini dalam menulis berita juga berisiko, apalagi jika opini wartawan membuat marah pihak tertentu.
Misalnya, wartawan menulis "... vonis hakim terlalu ringan...", maka pihak keluarga terpidana bisa "ngamuk" kepada wartawan atau media yang memuat berita.
Apa perbedaan fakta dan opini? Kita bahas pengertian serta perbedaan antara fakta dan opini.
Pengertian Fakta
Fakta berasal dari bahasa Latin, yaitu factus, artinya hal atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya.
Informasi yang didengar dapat disebut fakta apabila informasi itu merupakan peristiwa yang berupa kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi
- What - Apa yang terjadi.
- Who - Siapa yang terlibat.
- When - Kapan kejadiannya, waktu.
- Where - Di mana peristiwa itu terjadi, tempat.
- Why - Kenapa bisa terjadi, latar belakang
- How - Bagaimana kejadiannya, proses, detail, suasana.
Fakta diungkapkan dengan kata-kata yang seobjektif mungkin. Dalam fakta biasanya terdapat benda, orang, waktu, tempat, peristiwa, jumlah, dan dapat menjawab pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, di mana, atau berapa.
Dunia jurnalistik dikenal tiga jenis fakta:
- Fakta Pertama: wartawan langsung menyaksikan peristiwa, berada di tempat kejadian.
- Fakta Kedua: wartawan ada di TKP, tetapi tidak utuh, sehingga ia meminta keterangan kepada pihak lain yang menyaksikannya.
- Fakta Ketiga: wartawan tidak berada di tempat kejadian dan meminta keterangan pihak lain yang juga tidak berada di tempat kejadian, tetapi dianggap punya keahlian berkaitan dengan peristiwa yang akan diliput dan diberitakannya.
Pengertian Opini
Opini adalah pendapat, pemikiran, pendirian.Dalam konteks jurnalistik, opini diartikan sebagai penilaian subjektif jurnalis atau orang lain terhadap suatu peristiwa.
Wartawan harus berhati-hati dalam menulis berita dan harus mampu menahan diri untuk tidak menuliskan opini dalam beritanya, kecuali dalam berita olahraga dengan tetap menghindari "penghakiman".
Ciri–ciri kalimat atau pernyataan yang berisi pendapat biasanya menggunakan kata-kata mungkin, tampaknya, bisa jadi, sangat, tidak mungkin, sebaiknya.
Contoh Fakta & Opini
- Fakta: Hakim menjatuhkan vonis lima tahun penjara.
- Opini: Hakim menjatuhkan vonis terlalu ringan yaitu hanya lima tahun penjara.
Contoh Fakta & Opini dalam Berita:
- Fakta: Kedua kandidat dapat menjawab pertanyaan.
- Opini: Kedua kandidat dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
Perbedaan Fakta dan Opini
Berikut ini pengertian dan perbedaan fakta dan opini menurut BBC.
Apa itu fakta?
Fakta adalah sesuatu yang dapat diperiksa dan didukung dengan bukti, misalnya Lionel Messi
terpilih sebagai pemain terbaik dunia tahun ini (FIFA World Footballer of The Year). Kita dapat memeriksa detail ini dengan melihat halaman resmi FIFA
Fakta sering digunakan bersamaan dengan penelitian dan studi. Sensus (survei terhadap
populasi biasanya dilakukan oleh departemen pemerintah) adalah contoh yang baik. Fakta-fakta ini dapat didukung oleh informasi yang dikumpulkan dalam sensus.
Misalnya, menurut Statistik Nasional Pemerintah Inggris tahun 2004, sekitar satu dari lima orang di Inggris berusia di bawah 16 tahun.
Apa itu opini?
Pendapat didasarkan pada keyakinan atau pandangan. Opini tidak berdasarkan bukti yang bisa diperiksa.
Misalnya, Wayne Rooney adalah pemain sepakbola terbaik di Liga Primer Inggris. Beberapa orang mungkin berpikir, ada pemain lain di Liga Premier Inggris yang lebih baik dari Rooney.
Opini dapat ditemukan dalam banyak jenis tulisan, seperti surat pembaca (letter to editor) di surat kabar.
Pembaca dapat membuat tulisan opini, misalnya "Lisensi pub 24 jam akan merusak komunitas kita."
Pembaca dapat menulis dan tidak setuju, misalnya “Lisensi 24 jam akan menghentikan perilaku yobbish jam tutup mengejutkan. "
Memadukan fakta dan opini
Penulis sering mencampur fakta dan opini. Tidak selalu mudah untuk mengatakan apakah sesuatu itu berdasarkan fakta yang dapat diperiksa atau sudut pandang tertentu seseorang. Hanya karena seseorang mengatakan sesuatu itu benar, tidak berarti adalah benar.
Kapan Wartawan Boleh Beropini?
Sejatinya, tugas wartawan hanya melaporkan peristiwa, mengabarkan kejadian, meliputi unsur 5W1H. Untuk beropini, wartawan bisa menulis jenis tulisan jurnalistik lain yang disebut artikel opini.Demikian ulasan ringkas tentang Perbedaan Fakta dan Opini dalam Berita. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Perbedaan Fakta dan Opini dalam Berita
Post a Comment