Pengertian Konvergensi Media, Proses, dan Contohnya
By Romeltea | Published: April 29, 2019
Konvergensi media merupakan pilihan tak terhindarkan bagi perusahaan media massa. Konvergensi menjadi kunci keberlangsung industri media di era multimedia atau era media digital.
Konvergensi media mengubah semua elemen informasi menjadi bentuk digital. Konvergensi media erat kaitannya dengan era digitalisasi. Berikut ini Pengertian Konvergensi Media dan Contohnya.
Teori Konvergensi Media diperkenalkan Henry Jenkins dalam bukunya Convergence Culture:Where Old and New Media Collide tahun 2006.
Teori tersebut menyebutkan, teknologi baru membawa media yang berbeda secara bersamaan untuk menjalankan fungsi baru. Teknologi baru mengubah konten media dan mengubah interaksi manusia dengan lembaga-lembaga sosial seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan sistem perdagangan.
Pengertian Konvergensi Media
Secara bahasa, konvèrgènsi (convergency, convergence) artinya bertemu di suatu tempat atau memusat. Konvergen artinya bersifat menuju satu titik pertemuan; bersifat memusat. Moving toward union or uniformity.Brigg (2006:326) menyebut konvergensi merujuk pada sebuah perkawinan antara komputer dan telekomunikasi yang dilanjutkan dengan bersatunya industri media dan telekomunikasi.
Konvergensi media menyatukan "Tiga C":
- Computing
- Communication
- Content
Media convergence juga merupakan konsekuensi langsung dari digitalisasi konten media dan mempopulerkan Internet. Lima elemen utama dari konvergensi media — teknologi, industri, sosial, tekstual, dan politik. (Encyclopedia Britannica)
Konvergensi media adalah istilah yang dapat merujuk pada (1) penggabungan teknologi media yang sebelumnya berbeda dan bentuk media karena digitalisasi dan jaringan komputer; atau (2) strategi ekonomi di mana properti media yang dimiliki oleh perusahaan komunikasi menggunakan digitalisasi dan jaringan komputer untuk bekerja bersama (The Canadian Encyclopedia).
Pada 1978, Nicholas Negroponte dari Massachusetts Institute of Technology pertama kali menggunakan istilah “convergence”, untuk menggambarkan pertemuan industri-industri media.
Konvergensi media adalah fenomena bergabungnya berbagai media yang sebelumnya dianggap berbeda dan terpisah yang meliputi media cetak maupun media elektronik (misalnya televisi, radio, surat kabar, dan komputer) menjadi satu ke dalam sebuah media tunggal.
Konvergensi media adalah proses penggabungan berbagai bentuk isi media yang terdiri dari teks, foto, gambar, audio, video, serta animasi yang dapat ditampilkan pada salah satu platform (telepon seluler, laptop, televisi, dan komputer).
Sumber: Wikipedia, Komunikasi Praktis, Satrio AM, Academia
Konvergensi media adalah istilah yang dapat merujuk pada (1) penggabungan teknologi media yang sebelumnya berbeda dan bentuk media karena digitalisasi dan jaringan komputer; atau (2) strategi ekonomi di mana properti media yang dimiliki oleh perusahaan komunikasi menggunakan digitalisasi dan jaringan komputer untuk bekerja bersama (The Canadian Encyclopedia).
Pada 1978, Nicholas Negroponte dari Massachusetts Institute of Technology pertama kali menggunakan istilah “convergence”, untuk menggambarkan pertemuan industri-industri media.
Konvergensi media adalah fenomena bergabungnya berbagai media yang sebelumnya dianggap berbeda dan terpisah yang meliputi media cetak maupun media elektronik (misalnya televisi, radio, surat kabar, dan komputer) menjadi satu ke dalam sebuah media tunggal.
Konvergensi media adalah proses penggabungan berbagai bentuk isi media yang terdiri dari teks, foto, gambar, audio, video, serta animasi yang dapat ditampilkan pada salah satu platform (telepon seluler, laptop, televisi, dan komputer).
Melalui teknologi digital
memungkinkan isi media dapat dikirim ke seluruh platform media (internet, televisi,
suratkabar, radio), dimana kemudian konsumen dapat menikmati melalui berbagai platform
(telepon seluler, gawai, netbook, laptop, televisi, dan komputer)
Konvergensi media adalah penggabungan atau menyatunya saluran komunikasi massa, seperti media cetak, radio, televisi, internet, bersama dengan teknologi-teknologi portabel dan interaktifnya, melalui berbagai platform presentasi digital.
Menurut Albert, konvergensi media adalah fenomena bergabungnya berbagai media yang sebelumnya dianggap berbeda dan terpisah yang meliputi media cetak maupun media elektronik (misalnya televisi, radio, surat kabar, dan komputer) menjadi satu ke dalam sebuah media tunggal untuk diarahkan dan digunakan dalam satu titik tujuan.
Di level perusahaan, konvergensi ini menyatukan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang informasi (komputer), jejaring telekomunikasi, dan penyedia konten (penerbit buku, suratkabar, majalah, stasiun TV, radio, musik, film, dan hiburan).
Konvergensi media memungkinkan para profesional di bidang media massa untuk menyampaikan berita dan menghadirkan informasi dan hiburan, dengan menggunakan berbagai macam media.
Komunikasi yang sudah dikonvergensikan menyediakan berbagai macam alat untuk penyampaian berita, dan memungkinkan konsumen untuk memilih tingkat interaktivitasnya, seraya mereka bisa mengarahkan sendiri penyampaian kontennya.
Konvergensi media memungkinkan audiens (khalayak) media massa untuk berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi konten media massa. Audiens sekarang dapat mengontrol kapan, di mana dan bagaimana mereka mengakses dan berhubungan dengan informasi, dalam berbagai jenisnya.
1. Cross-promotion
Media yang berkonvergensi saling kerja sama untuk mempromosikan dan memperkenakan konten media satu sama lain. Kerjasama dalam bentuk iklan, audio, video, teks dan elemen visual lainnya.
2. Cloning
Cloning yaitu konten satu media diduplikasi dan diperbanyak untuk dimuat di media lain sebagaimana aslinya.
3. Competition
Media bermitra sekaligus bersaing pada saat yang sama. Kedua media yang terkonvergensi saling bekerja sama dengan promosi, tetapi produk berita tetap dilakukan masing-masing. Media satu grup tapi yang newsroomnya terpisah.
4. Content Sharing
Berbagi konten yaitu kedua media yang berlainan saling berbagi konten dengan bentuk konten tersebut dikemas ulang atau berbagi budjet pendapatan.
5. Full Convergence
Yaitu media yang berbeda saling bekerja sama secara penuh untuk semua lini bisnis, mulai dari pengumpulan bahan, produksi, pemasaran, dan distribusi konten.
Konvergensi media adalah penggabungan atau menyatunya saluran komunikasi massa, seperti media cetak, radio, televisi, internet, bersama dengan teknologi-teknologi portabel dan interaktifnya, melalui berbagai platform presentasi digital.
Menurut Albert, konvergensi media adalah fenomena bergabungnya berbagai media yang sebelumnya dianggap berbeda dan terpisah yang meliputi media cetak maupun media elektronik (misalnya televisi, radio, surat kabar, dan komputer) menjadi satu ke dalam sebuah media tunggal untuk diarahkan dan digunakan dalam satu titik tujuan.
Dalam perumusan yang lebih sederhana, konvergensi media adalah bergabungnya atau terkombinasinya berbagai jenis media, yang sebelumnya dianggap terpisah dan berbeda (misalnya, komputer, televisi, radio, dan suratkabar), ke dalam sebuah media tunggal.
Di level perusahaan, konvergensi ini menyatukan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang informasi (komputer), jejaring telekomunikasi, dan penyedia konten (penerbit buku, suratkabar, majalah, stasiun TV, radio, musik, film, dan hiburan).
Konvergensi media memungkinkan para profesional di bidang media massa untuk menyampaikan berita dan menghadirkan informasi dan hiburan, dengan menggunakan berbagai macam media.
Komunikasi yang sudah dikonvergensikan menyediakan berbagai macam alat untuk penyampaian berita, dan memungkinkan konsumen untuk memilih tingkat interaktivitasnya, seraya mereka bisa mengarahkan sendiri penyampaian kontennya.
Konvergensi media memungkinkan audiens (khalayak) media massa untuk berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi konten media massa. Audiens sekarang dapat mengontrol kapan, di mana dan bagaimana mereka mengakses dan berhubungan dengan informasi, dalam berbagai jenisnya.
Proses Konvergensi Media
Proses konvergensi media melalui lima tahap:1. Cross-promotion
Media yang berkonvergensi saling kerja sama untuk mempromosikan dan memperkenakan konten media satu sama lain. Kerjasama dalam bentuk iklan, audio, video, teks dan elemen visual lainnya.
2. Cloning
Cloning yaitu konten satu media diduplikasi dan diperbanyak untuk dimuat di media lain sebagaimana aslinya.
3. Competition
Media bermitra sekaligus bersaing pada saat yang sama. Kedua media yang terkonvergensi saling bekerja sama dengan promosi, tetapi produk berita tetap dilakukan masing-masing. Media satu grup tapi yang newsroomnya terpisah.
4. Content Sharing
Berbagi konten yaitu kedua media yang berlainan saling berbagi konten dengan bentuk konten tersebut dikemas ulang atau berbagi budjet pendapatan.
5. Full Convergence
Yaitu media yang berbeda saling bekerja sama secara penuh untuk semua lini bisnis, mulai dari pengumpulan bahan, produksi, pemasaran, dan distribusi konten.
Konsep Konvergensi Media
Contoh Konvergensi Media
- Kompas (Harian, Kompas TV, Kompas.com)
- Tempo Media (Majalah, Harian, tempo.co, Tempo TV)
- Republika (Harian, Republika.co.id)
- Media Indonesia (Harian, Metro TV, Metrotv.com)
- Seputar Indonesia (Harian, Sindo.com, RCTI)
Sumber: Wikipedia, Komunikasi Praktis, Satrio AM, Academia
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Mantab ulasannya gan... Mudah dipahami dan lengkap rujukannya
ReplyDeleteMakasih gan