Wawancara Jurnalistik: Wabah Kata Tanya 'Seperti Apa' di Kalangan Reporter TV
By Romeltea | Published: April 11, 2018
BELAKANGAN ini kata tanya "Seperti Apa" mewabah di kalangan news presenter - reporter TV dalam wawancara jurnalistik.
Silakan simak program berita di TV, khususnya yang dilengkapi laporan langsung.
Biasanya muncul pernyataan news presenter kepada reporter, juga reporter kepada narasumber, seperti ini:
- Persiapannya seperti apa?
- Seperti apa suasana di sana?
- Seperti apa pandangan Anda?
- Seperti apa keseruannya? Simak tayangan berikut ini!
- Bisa dijelaskan, seperti adap ledakan yang terjadi?
Frasa “seperti apa” bukan pertanyaan yang baik dan benar, tidak tepat, keliru, salah, juga tidak logis. Kata tanya “seperti apa” --dalam bahasa Inggris: like what-- tidak ada dalam kamus jurnalistik mana pun.
Baca deh:
Yang benar (sesuai dengan kaidah jurnalistik) dan logis (sesuai dengan kaidah tata bahasa), pertanyaan wawancara dimulai dengan kata “Bagaimana”, “Kenapa”, atau unsur berita lainnya yang terangkum dalam formula 5W+1H:
- What = Apa. Apa yang terjadi? Peristiwa apa?
- Who = Siapa. Siapa pelakunya? Siapa korbannya? Siapa yang terlibat?
- When = Kapan. Kapan terjadi? Waktu kejadian.
- Where = Di Mana. Lokasi kejadian.
- Why = Kenapa. Penyebab kejadian, latar belakang peristiwa, tujuan acara.
- How = Bagaimana kejadiannya? Detail peristiwa.
Kata atau frasa “seperti apa” tidak tepat digunakan dalam wawancara karena pertanyaan “seperti apa” artinya meminta narasumber untuk mengibaratkan atau mengumpakan.
Dalam kamus bahasa, seperti artinya serupa dengan, sebagai, atau semacam. Jadi, jika narasumber menjawab “seperti yang Anda bayangkan”, “seperti yang dulu”, atau “seperti mata dewa”, maka sang news source tidak salah.
Saya tidak tahu, siapa yang memulai atau yang mengajari para reporter TV itu untuk mengajukan pertanyaan dalam wawancara jurnalistik dengan kata tanya "seperti apa".
Dugaan saya, itu latah, ikut-ikutan, dilakukan seorang reporter, lalu diikuti repoter lainnya. Jadilah frasa "seperti apa" menjadi "kata kunci" sekaligus pembuka dalam wawancara jurnalistik "zaman now". Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Apa tidak ada pembenahan konkrit di jurnalistik ini? Masih terulang dan terulang...😁
ReplyDelete