Jumlah Gaji Wartawan di Indonesia
By Romeltea | Published: January 9, 2018
Berapa jumlah gaji wartawan? Penghasilan sebagai wartawan berapa per bulan?
Pertanyaan seperti itu sering diajukan mahasiswa di kelas atau peserta pelatihan jurnalistik.
Saya sering jawab begini: wartawan itu hakikatnya sama dengan karyawan perusahaan lain. Jadi, standar gajinya minimal sama dengan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) --dulu dikenal sebagai Upah Minimum Regional (UMR)-- yang ditetapkan pemerintah.
Upah Minimum Kota Bandung, misalnya, mulai tahun 2018 sebesar Rp3.091.345. UMK Kabupaten Bandung Rp2.678.028, dan Kabupaten Bandung Barat Rp2.683.277 (ROL).
Dengan demikian, mengacu pada UMK di atas, maka gaji wartawan di Kota Bandung minimal 3,09 juta atau dibulatkan menjadi 3,1 juta. Biasanya, ditambah tunjangan transportsi dan makan, jadi sekitar 3-4 jutaan per bulan.
Waktu saya jadi wartawan aktif di Mingguan Hikmah (Grup Pikiran Rakyat Bandung), tahun 1993-2000, awalnya digaji dengan sistem honor (bukan gaji tetap). Seingat saya, saat itu gaji (honor) saya rata-rata Rp500 ribu per minggu (tergantung jumlah tulisan). Dikalikan 4 menjadi Rp2 juta per bulan.
Ketika diangkat menjadi karyawan tetap PT Hikmah Pikiran Rakyat, gaji pokok sesuai dengan UMR saat itu, sekitar 900-ribuan per bulan, ditambah tunjangan transportasi dan uang makan menjadi sekitar Rp1,5 juta.
Setelah keluar dari Grup "PR", saya keluar-masuk media dengan kisaran gaji pokok antara 2-5 jutaan per bulan. Ditambah tunjangan jadinya (total) sekitar 3-6 jutaan per bulan.
Data yang dilansir UMN tahun 2016 menyebutkan, saat ini masih cukup banyak wartawan yang bergaji di bawah UMK.
Disebutkan, gaji wartawan Tempo yang baru lulus kuliah yaitu Rp3,4 juta. Gaji rata-rata wartawan fresh graduate (baru lulus) di Jakarta berkisar Rp2,5 hingga Rp2,7 juta per bulan. Di Net TV, kisaran gaji karyawan fresh graduate Rp4 juta.
Tiga media yang sudah memenuhi standar kesejahteraan wartawan yaitu Bisnis Indonesia, Jakarta Post, dan Kompas.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta pernah merilis jumlah gaji ideal wartawan, yaitu Rp 7.540.000.
Dilansir Tempo, hasil penelitian AJI Jakarta menyebutkan, besaran upah layak bagi jurnalis pemula pada 2016 sebesar Rp7.540.000. Upah layak itu meningkat dibanding tahun 2015 sebesar Rp6.510.400.
AJI Jakarta menekankan pentingnya kesejahteraan jurnalis. Ketika jurnalis sejahtera, akan tercipta produk jurnalistik bermutu yang mendidik dan mencerdaskan.
Faktanya, upah total yang diterima jurnalis pemula berkisar Rp 3-4 juta per bulan. Angka itu dinilai tidak berubah beberapa tahun belakangan. Selain itu, upah juga berada sedikit di atas UMP Jakarta sebesar Rp 3,1 juta.
Profesi Wartawan memang bukan jalan untuk kaya-raya. Bekerja di bidang pers atau media bukan untuk menjadi kaya, sebagaimana dikemukakan M.L. Sten dalam Bagaimana Menjadi Wartawan (Juni 1993).
“Jika Anda ingin kaya, janganlah bekerja di bidang pers, kecuali Anda mempunyai perusahaan sendiri atau Anda seorang penulis terkemuka dalam beberapa perusahaan pers. Jurnalistik bukanlah pekerjaan mudah, tetapi ia dapat membuat seorang wartawan merasa lebih penting dari seorang pengurus bank. Uang adalah penting, tetapi ia bukan merupakan pendorong bagi seseorang untuk melibatkan diri dalam bidang persuratkabaran,” kata Stein.
Demikian ulasan ringkas tentang Jumlah Gaji Wartawan di Indonesia. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Pertanyaan seperti itu sering diajukan mahasiswa di kelas atau peserta pelatihan jurnalistik.
Saya sering jawab begini: wartawan itu hakikatnya sama dengan karyawan perusahaan lain. Jadi, standar gajinya minimal sama dengan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) --dulu dikenal sebagai Upah Minimum Regional (UMR)-- yang ditetapkan pemerintah.
Upah Minimum Kota Bandung, misalnya, mulai tahun 2018 sebesar Rp3.091.345. UMK Kabupaten Bandung Rp2.678.028, dan Kabupaten Bandung Barat Rp2.683.277 (ROL).
Dengan demikian, mengacu pada UMK di atas, maka gaji wartawan di Kota Bandung minimal 3,09 juta atau dibulatkan menjadi 3,1 juta. Biasanya, ditambah tunjangan transportsi dan makan, jadi sekitar 3-4 jutaan per bulan.
Waktu saya jadi wartawan aktif di Mingguan Hikmah (Grup Pikiran Rakyat Bandung), tahun 1993-2000, awalnya digaji dengan sistem honor (bukan gaji tetap). Seingat saya, saat itu gaji (honor) saya rata-rata Rp500 ribu per minggu (tergantung jumlah tulisan). Dikalikan 4 menjadi Rp2 juta per bulan.
Ketika diangkat menjadi karyawan tetap PT Hikmah Pikiran Rakyat, gaji pokok sesuai dengan UMR saat itu, sekitar 900-ribuan per bulan, ditambah tunjangan transportasi dan uang makan menjadi sekitar Rp1,5 juta.
Setelah keluar dari Grup "PR", saya keluar-masuk media dengan kisaran gaji pokok antara 2-5 jutaan per bulan. Ditambah tunjangan jadinya (total) sekitar 3-6 jutaan per bulan.
Jumlah Gaji Wartawan di Indonesia
Berapa gaji wartawan di Indonesia saat ini? Saya belum menemukan data terbaru. Data yang dilansir Kumparan menyebutkan gaji wartawan di Jakarta saja berada di kisaran Rp2-5 juta, tertinggil Rp5,8 juta.Data yang dilansir UMN tahun 2016 menyebutkan, saat ini masih cukup banyak wartawan yang bergaji di bawah UMK.
Disebutkan, gaji wartawan Tempo yang baru lulus kuliah yaitu Rp3,4 juta. Gaji rata-rata wartawan fresh graduate (baru lulus) di Jakarta berkisar Rp2,5 hingga Rp2,7 juta per bulan. Di Net TV, kisaran gaji karyawan fresh graduate Rp4 juta.
Tiga media yang sudah memenuhi standar kesejahteraan wartawan yaitu Bisnis Indonesia, Jakarta Post, dan Kompas.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta pernah merilis jumlah gaji ideal wartawan, yaitu Rp 7.540.000.
Dilansir Tempo, hasil penelitian AJI Jakarta menyebutkan, besaran upah layak bagi jurnalis pemula pada 2016 sebesar Rp7.540.000. Upah layak itu meningkat dibanding tahun 2015 sebesar Rp6.510.400.
AJI Jakarta menekankan pentingnya kesejahteraan jurnalis. Ketika jurnalis sejahtera, akan tercipta produk jurnalistik bermutu yang mendidik dan mencerdaskan.
Faktanya, upah total yang diterima jurnalis pemula berkisar Rp 3-4 juta per bulan. Angka itu dinilai tidak berubah beberapa tahun belakangan. Selain itu, upah juga berada sedikit di atas UMP Jakarta sebesar Rp 3,1 juta.
Kesimpulannya, jumlah gaji wartawan idealnya 7-8 juta per bulan. Faktanya, di kisaran 2-4 juta per bulan, tergantung "kondisi keuangan" masing-masing perusahaan media tempat wartawan bekerja.
Profesi Wartawan memang bukan jalan untuk kaya-raya. Bekerja di bidang pers atau media bukan untuk menjadi kaya, sebagaimana dikemukakan M.L. Sten dalam Bagaimana Menjadi Wartawan (Juni 1993).
“Jika Anda ingin kaya, janganlah bekerja di bidang pers, kecuali Anda mempunyai perusahaan sendiri atau Anda seorang penulis terkemuka dalam beberapa perusahaan pers. Jurnalistik bukanlah pekerjaan mudah, tetapi ia dapat membuat seorang wartawan merasa lebih penting dari seorang pengurus bank. Uang adalah penting, tetapi ia bukan merupakan pendorong bagi seseorang untuk melibatkan diri dalam bidang persuratkabaran,” kata Stein.
Grafis Gaji Wartawan di Indonesia
Demikian ulasan ringkas tentang Jumlah Gaji Wartawan di Indonesia. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Thanks for information
ReplyDelete