Bahasa Jurnalistik: Pemborosan Kata 'Dan Juga' & Kalimat Tidak Logis 'Setelah Sebelumnya'
By Romeltea | Published: January 23, 2018
Bahasa Jurnalistik: Pemborosan Kata 'Dan Juga' & Kalimat Tidak Logis 'Setelah Sebelumnya'
Presenter atau reporter televisi sering mengucapkan kata "Dan Juga" saat menyampaikan laporan langsung (live report) atau menyampaikan berita.
Dalam konteks bahasa jurnalistik, penggunaan kata "dan juga" itu pemborosan kata, mubazir, dan melanggar salah satu kaidah bahasa media: hemat kata (economy of words).
Eh, ternyata di situs berita (media online/media siber) pun sama. Banyak judul atau kalimat dalam naskah berita yang menuliskan kata "dan juga". Latah kali ya?
Misalnya:
Jadi, sebaiknya, hapus kata "juga" atau "dan":
Dalam KBBI disebutkan, "dan" yaitu penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yang setara, termasuk tipe yang sama serta memiliki fungsi yang tidak berbeda: ayah -- ibu, bibi -- paman, serta para anak, cucu, -- kemenakan bersama-sama merayakan 50 tahun perkawinan nenek mereka.
Arti "juga" menurut KBBI:
Pengaruh Bahasa Inggris: And Also
Oh... mungkin presenter/reporter itu terpengaruh bahasa Inggris: and also. Memang tidak salah kalau dalam bahasa Inggris
Di forum Quora, ada yang pertanyaan: Is the use of and also together incorrect? (Apakah penggunaan and also secara bersamaan itu keliru?)
Ada yang jawab: Tidak keliru, kata also di sana untuk penekanan.
"The phrase should be used sparingly. Use it for emphasis, to give extra significance to one item on whatever list you’re making."
Namun, ada juga yang menjawab, memang tidak keliru, tapi penggunaan and also itu redundant(berlebih-lebihan, pleonastis).
Jadi, dalam bahasa Inggris pun sebenarnya melanggar kaidah bahasa jurnalistik yang menghindari berlebih-lebihan.
Kalimat Tidak Logis: 'Setelah Sebelumnya'
Kata lain yang sering diucapkan presenter/reporter adalah kata "setelah sebelumnya". Menurut saya, ini tidak logis. (Baca: Kalimat logis dan tidak logis).
Kata "setelah" dan "sebelum" adalah dua kata yang berbeda makna dan kontradiktif. Kata "telah" dan "belum" jelas berbeda arti.
Ini mah, kok digabungkan: Setnov ditahan KPK setelah sebelumnya ia dirawat di rumah sakit. Kumaha ieu teh?
Ditahan KPK-nya setelah dirawat atau sebelum dirawat sih?
Itulah letak ketidaklogisan penggunaan kata "setelah sebelumnya" sekaligus pemborosan kata yang melanggar kaidah bahasa jurnalistik.
Jadi? Cukup gunkan kata "setelah": Setnov ditahan KPK setelah ia dirawat di rumah sakit.
Demikian ulasan sekaligus "koreksi" penggunaan kata dan juga & setelah sebelumnya yang sering diucapkan presenter/reporter televisi kita.
Presenter dan wartawan profesional pastilah menguasai dan menerapkan bahasa jurnalistik sekaligus bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Presenter atau reporter televisi sering mengucapkan kata "Dan Juga" saat menyampaikan laporan langsung (live report) atau menyampaikan berita.
Dalam konteks bahasa jurnalistik, penggunaan kata "dan juga" itu pemborosan kata, mubazir, dan melanggar salah satu kaidah bahasa media: hemat kata (economy of words).
Eh, ternyata di situs berita (media online/media siber) pun sama. Banyak judul atau kalimat dalam naskah berita yang menuliskan kata "dan juga". Latah kali ya?
Misalnya:
- Perbuatan terdakwa telah mencederai perasaan umat Islam dan juga memecah kerukunan
- Kerap Diperbincangkan, Apa Kepanjangan LGBT dan Juga LGBTQQIAAP
- Kobe Bryant Mendua, Cinta AC Milan dan Juga Barcelona
- Doa Rasulullah untuk 'Aisyah dan juga Umatnya
Jadi, sebaiknya, hapus kata "juga" atau "dan":
- Perbuatan terdakwa telah mencederai perasaan umat Islam dan
jugamemecah kerukunan - Kerap Diperbincangkan, Apa Kepanjangan LGBT dan
JugaLGBTQQIAAP - Kobe Bryant Mendua, Cinta AC Milan
danJuga Barcelona - Doa Rasulullah untuk 'Aisyah
danjuga Umatnya
Dalam KBBI disebutkan, "dan" yaitu penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yang setara, termasuk tipe yang sama serta memiliki fungsi yang tidak berbeda: ayah -- ibu, bibi -- paman, serta para anak, cucu, -- kemenakan bersama-sama merayakan 50 tahun perkawinan nenek mereka.
Arti "juga" menurut KBBI:
- selalu demikian halnya (kadang-kadang untuk menekankan kata di depannya): berkali-kali dipanggil, tetapi ia tidak mau datang --
- sama atau serupa halnya dengan yang lain atau yang tsb dahulu: ayahnya pandai, anaknya -- demikian.
Pengaruh Bahasa Inggris: And Also
Oh... mungkin presenter/reporter itu terpengaruh bahasa Inggris: and also. Memang tidak salah kalau dalam bahasa Inggris
Di forum Quora, ada yang pertanyaan: Is the use of and also together incorrect? (Apakah penggunaan and also secara bersamaan itu keliru?)
Ada yang jawab: Tidak keliru, kata also di sana untuk penekanan.
"The phrase should be used sparingly. Use it for emphasis, to give extra significance to one item on whatever list you’re making."
Namun, ada juga yang menjawab, memang tidak keliru, tapi penggunaan and also itu redundant(berlebih-lebihan, pleonastis).
Jadi, dalam bahasa Inggris pun sebenarnya melanggar kaidah bahasa jurnalistik yang menghindari berlebih-lebihan.
Kalimat Tidak Logis: 'Setelah Sebelumnya'
Kata lain yang sering diucapkan presenter/reporter adalah kata "setelah sebelumnya". Menurut saya, ini tidak logis. (Baca: Kalimat logis dan tidak logis).
Kata "setelah" dan "sebelum" adalah dua kata yang berbeda makna dan kontradiktif. Kata "telah" dan "belum" jelas berbeda arti.
Ini mah, kok digabungkan: Setnov ditahan KPK setelah sebelumnya ia dirawat di rumah sakit. Kumaha ieu teh?
Ditahan KPK-nya setelah dirawat atau sebelum dirawat sih?
Itulah letak ketidaklogisan penggunaan kata "setelah sebelumnya" sekaligus pemborosan kata yang melanggar kaidah bahasa jurnalistik.
Jadi? Cukup gunkan kata "setelah": Setnov ditahan KPK setelah ia dirawat di rumah sakit.
Demikian ulasan sekaligus "koreksi" penggunaan kata dan juga & setelah sebelumnya yang sering diucapkan presenter/reporter televisi kita.
Presenter dan wartawan profesional pastilah menguasai dan menerapkan bahasa jurnalistik sekaligus bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Bahasa Jurnalistik: Pemborosan Kata 'Dan Juga' & Kalimat Tidak Logis 'Setelah Sebelumnya'
Post a Comment