Pidato Pejabat Dibatasi 7 Menit alias Kultum, Bagus!
By Romeltea | Published: January 18, 2017
Sekretariat Kabinet mengeluarkan surat edaran kepada para menteri dan kepala lembaga, pada 23 Desember 2016, tentang durasi pidato.
Para pejabat diminta agar tak terlalu lama berpidato, yaikni tidak lebih dari 7 menit, dalam acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo.
Seperti diberitakan berbagai media, pembatasan waktu pidato itu dilakukan hanya untuk mengatur agar materi menyampaikan langsung apa yang jadi poinnya. Dengan begitu, pesan yang disampaikan bisa dipahami dengan baik.
Secara langsung atau tidak langsung, imbauan pidato maksimal 7 menit itu mengadopsi konsep "Kultum" (Kuliah Tujuh Menit), yakni ceramah agama di masjid, seperti ceramah tarawih, maksimal selama tujuh menit.
Dalam perspektif Teori Public Speaking, pidato atau ceramah, termasuk Khotbah Jumat, memang tidak efektik jika berlama-lama. "Be brief in public speaking!" Ringkas saja dalam pidato! Demikian tips dalam public speaking.
"Try to limit yourself to a few main points. If you take too long getting to your point, you risk losing your audience's attention," kata Mindtools.
Coba deh batasi isi pidato pada beberapa poin utama saja. Jika Anda terlalu lama menyampaikan pesan, Anda berisiko kehilangan perhatian hadirin.
Ringkas atau kata kunci brevity juga berlaku dalam Khotbah Jumat. Jauh sebelum teori-teori public speaking muncul, Nabi Muhammad Saw sudah mengingatkan para khotib dalam dua hadits berikut ini:
”Sesungguhnya lamanya shalat seseorang dan singkatnya khotbah itu adalah membuktikan mahirnya agama (kealiman) seseorang. Oleh karena itu, perpanjanglah shalat dan persingkatlah khotbah” (HR. Muslim).
“Nabi Saw tidak memanjangkan nasihatnya pada hari Jumat. Beliau hanya memberikan amanah-amanah yang singkat dan ringkas” (H.R. Abu Dawud).
Tentu saja, tidak semua jenis public speaking dibatasi 7 menit. Khotbah Jumat, misalnya, tidak akan cukup jika cuma 7 menit, karena ada rukun dan syarat yang harus dipenuhi, seperti harus baca ayat Quran, doa, sholawat, yang biasa disampaikan di awal khutbah (iftitah).
Jadi, untuk khotbah Jumat idealnya maksimal 15 menit, plus sekitar 2-3 menit khotbah kedua untuk doa penutup.
Kembali ke soal pidato pejabat, sangat bagus dibatasi 7 menit saja kalau menyampaikan sambutan, apalagi jika sambutannya "baca naskah" atau membosankan. Lain soal jika sang pebajat menjelaskan suatu masalah yang butuh waktu lama agar detail, tapi tetap menggunakan kata/kalimat efektif-efisien. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Baca Juga: 9 Kesalahan yang Wajib Dihindari dalam Pidato
Para pejabat diminta agar tak terlalu lama berpidato, yaikni tidak lebih dari 7 menit, dalam acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo.
Seperti diberitakan berbagai media, pembatasan waktu pidato itu dilakukan hanya untuk mengatur agar materi menyampaikan langsung apa yang jadi poinnya. Dengan begitu, pesan yang disampaikan bisa dipahami dengan baik.
Secara langsung atau tidak langsung, imbauan pidato maksimal 7 menit itu mengadopsi konsep "Kultum" (Kuliah Tujuh Menit), yakni ceramah agama di masjid, seperti ceramah tarawih, maksimal selama tujuh menit.
Dalam perspektif Teori Public Speaking, pidato atau ceramah, termasuk Khotbah Jumat, memang tidak efektik jika berlama-lama. "Be brief in public speaking!" Ringkas saja dalam pidato! Demikian tips dalam public speaking.
- "Be sincere, be brief, be seated!” ujar Franklin D. Roosevelt dikutip Ginger.
- "Be bold, be brief, be gone!" kara Toastmaster.
"Try to limit yourself to a few main points. If you take too long getting to your point, you risk losing your audience's attention," kata Mindtools.
Coba deh batasi isi pidato pada beberapa poin utama saja. Jika Anda terlalu lama menyampaikan pesan, Anda berisiko kehilangan perhatian hadirin.
Ringkas atau kata kunci brevity juga berlaku dalam Khotbah Jumat. Jauh sebelum teori-teori public speaking muncul, Nabi Muhammad Saw sudah mengingatkan para khotib dalam dua hadits berikut ini:
”Sesungguhnya lamanya shalat seseorang dan singkatnya khotbah itu adalah membuktikan mahirnya agama (kealiman) seseorang. Oleh karena itu, perpanjanglah shalat dan persingkatlah khotbah” (HR. Muslim).
“Nabi Saw tidak memanjangkan nasihatnya pada hari Jumat. Beliau hanya memberikan amanah-amanah yang singkat dan ringkas” (H.R. Abu Dawud).
Tentu saja, tidak semua jenis public speaking dibatasi 7 menit. Khotbah Jumat, misalnya, tidak akan cukup jika cuma 7 menit, karena ada rukun dan syarat yang harus dipenuhi, seperti harus baca ayat Quran, doa, sholawat, yang biasa disampaikan di awal khutbah (iftitah).
Jadi, untuk khotbah Jumat idealnya maksimal 15 menit, plus sekitar 2-3 menit khotbah kedua untuk doa penutup.
Kembali ke soal pidato pejabat, sangat bagus dibatasi 7 menit saja kalau menyampaikan sambutan, apalagi jika sambutannya "baca naskah" atau membosankan. Lain soal jika sang pebajat menjelaskan suatu masalah yang butuh waktu lama agar detail, tapi tetap menggunakan kata/kalimat efektif-efisien. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Baca Juga: 9 Kesalahan yang Wajib Dihindari dalam Pidato
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Pidato Pejabat Dibatasi 7 Menit alias Kultum, Bagus!
Post a Comment