9 Kesalahan Public Speaking (Pidato) yang Harus Dihindari
By Romeltea | Published: July 23, 2016
PUBLIC Speaking adalah aktivitas berbicara di depan umum, seperti pidato, ceramah, khotbah jumat, dan presentasi.
Public Speaking sering diindonesian dengan istilah "pembicaraan publik" atau "berbicara di depan publik".
Setidaknya ada sembilan pantangan, kesalahan, atau hal yang harus dihindari saat public speaking alias berbicara di depan umum atau pidato.
Kesalahan atau pantangan berikut ini harus dihindari agar pidato Anda menarik, memukau, disukai hadirin (audiens), dan mudah dimengerti.
1. Membaca naskah pidato kata demi kata.
Reading a speech word for word. Membaca naskah pidato secara utuh (script reading) merupakan satu dari empat teknik penyamapain pidato, selain menghafal teks pidato (memorizing), menggunakan alat bantu visual (using visual aids), dan menggunakan catatan (using notes).
Membaca naskah pidato kata demi kata dalam public speaking dinilai sebagai "pidato terburuk" karena tidak ada orang yang suka kepada pembicara yang berbicara sambil menunduk. Kalo mau baca naskah, kasih aja naskah itu ke hadirin --mereka bisa baca sendiri kok! 'Ner gak?
Solusi: gunakan catatan garis besar, outline, atau pointer.
2. Posisi Tangan
Setiap kali dipercaya menjadi trainer pelatihan public speaking, saya selalu memulainya dengan pretes. Peserta satu per satu tampil berpidato apa saja, misalnya sekadar mengenalkan diri dan menjelaskan hobi.
Kebanyakan mereka bermasalah dengan posisi kedua tangan yang merupakan pantangan dalam pidato: menyilangkan tangan di depan, disilang belakang (gendong tuyul), memasukkan tangan ke saku celana, lengan disedekapkan, atau meremas-remas tangan.
Solusi: saat memulai pidato, posisikan kedua tangan di samping dan mulai pergunakan gestur tangan saat mengatakan "saya". Bisa juga dengan meniru posisi tangan presenter televisis seperti dalam gambar berikut ini:
3. Menggunakan Gaya Bahasa Teknis-Ilmiah
Kecuali presentasi atau orasi ilmiah atau mengajar di kampus, hindari penggunaan bahasa teknis-ilmiah yang hanya bisa dimengerti kalangan akademis atau kalangan tertentu (jargon).
Solusi: gunakan bahasa yang umum digunakan dalam sehari-hari atau yang dimengerti audiens.
4. Tidak fokus
Not having a point. Pembicaraan melebar atau "ngelantur" ke mana-mana. Selain pidato jadi bisa panjang atau lama, bikin kesel hadirin, pesan utama jadi terlupakan.
Solusi: siapkan catatan ponters sebagai panduan. Ketahui juga yang ingin didengarkan audiens.
5. Mumble
Komat-kamit. Bersuara pelan, tidak jelas, kurang terdengar. Pastikan Anda bersuara lantang dan proporsional saat pidato. Anda harus bersuara pelan di depan audiens sedikit dan sebaliknya. Don't "ngagerenyem" when you're speaking before the public :)
6. Tidak Senyum
Kecuali public speaking dalam suasana duka, senyum wajib dilakukan, bahkan saat Anda memulai pidato. (Baca: Tips Mengawali Public Speaking).
7.
. Jangan lihat ke atas, ke samping, ke dinding, atau ke arah lain selain hadirin. Hadapkan wajah kepada hadirin. Tatap mata mereka secara bergantian, putar kepala Anda secara perlahan pisan.
Jika gugup, grogi, kurang percaya diri, arahkan tatapan mata Anda ke atas kepala hadirin! This is great way to avoid nerveous. Silakan coba.
Sumber
Public Speaking sering diindonesian dengan istilah "pembicaraan publik" atau "berbicara di depan publik".
Setidaknya ada sembilan pantangan, kesalahan, atau hal yang harus dihindari saat public speaking alias berbicara di depan umum atau pidato.
Kesalahan atau pantangan berikut ini harus dihindari agar pidato Anda menarik, memukau, disukai hadirin (audiens), dan mudah dimengerti.
9 Kesalahan Umum dalam Public Speaking
1. Membaca naskah pidato kata demi kata.
Reading a speech word for word. Membaca naskah pidato secara utuh (script reading) merupakan satu dari empat teknik penyamapain pidato, selain menghafal teks pidato (memorizing), menggunakan alat bantu visual (using visual aids), dan menggunakan catatan (using notes).
Membaca naskah pidato kata demi kata dalam public speaking dinilai sebagai "pidato terburuk" karena tidak ada orang yang suka kepada pembicara yang berbicara sambil menunduk. Kalo mau baca naskah, kasih aja naskah itu ke hadirin --mereka bisa baca sendiri kok! 'Ner gak?
Solusi: gunakan catatan garis besar, outline, atau pointer.
2. Posisi Tangan
Setiap kali dipercaya menjadi trainer pelatihan public speaking, saya selalu memulainya dengan pretes. Peserta satu per satu tampil berpidato apa saja, misalnya sekadar mengenalkan diri dan menjelaskan hobi.
Kebanyakan mereka bermasalah dengan posisi kedua tangan yang merupakan pantangan dalam pidato: menyilangkan tangan di depan, disilang belakang (gendong tuyul), memasukkan tangan ke saku celana, lengan disedekapkan, atau meremas-remas tangan.
Solusi: saat memulai pidato, posisikan kedua tangan di samping dan mulai pergunakan gestur tangan saat mengatakan "saya". Bisa juga dengan meniru posisi tangan presenter televisis seperti dalam gambar berikut ini:
3. Menggunakan Gaya Bahasa Teknis-Ilmiah
Kecuali presentasi atau orasi ilmiah atau mengajar di kampus, hindari penggunaan bahasa teknis-ilmiah yang hanya bisa dimengerti kalangan akademis atau kalangan tertentu (jargon).
Solusi: gunakan bahasa yang umum digunakan dalam sehari-hari atau yang dimengerti audiens.
4. Tidak fokus
Not having a point. Pembicaraan melebar atau "ngelantur" ke mana-mana. Selain pidato jadi bisa panjang atau lama, bikin kesel hadirin, pesan utama jadi terlupakan.
Solusi: siapkan catatan ponters sebagai panduan. Ketahui juga yang ingin didengarkan audiens.
5. Mumble
Komat-kamit. Bersuara pelan, tidak jelas, kurang terdengar. Pastikan Anda bersuara lantang dan proporsional saat pidato. Anda harus bersuara pelan di depan audiens sedikit dan sebaliknya. Don't "ngagerenyem" when you're speaking before the public :)
6. Tidak Senyum
Kecuali public speaking dalam suasana duka, senyum wajib dilakukan, bahkan saat Anda memulai pidato. (Baca: Tips Mengawali Public Speaking).
7.
. Jangan lihat ke atas, ke samping, ke dinding, atau ke arah lain selain hadirin. Hadapkan wajah kepada hadirin. Tatap mata mereka secara bergantian, putar kepala Anda secara perlahan pisan.
Jika gugup, grogi, kurang percaya diri, arahkan tatapan mata Anda ke atas kepala hadirin! This is great way to avoid nerveous. Silakan coba.
Sumber
- Nine Public-Speaking Mistakes. http://www.slideshare.net/mprofs/nine-publicspeaking-mistakes-you-need-to-stop-making-now
- 5 Public Speaking Mistakes To Avoid. http://www.realmenrealstyle.com/public-speaking-mistakes/
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on 9 Kesalahan Public Speaking (Pidato) yang Harus Dihindari
Post a Comment