Ketika Facebook Jadi Hatebook & Media Cyberbullying
By Romeltea | Published: June 28, 2016
Jadi Hatebook & Media Cyberbullying adalah Sisi Gelap Facebook.
KALAU bukan karena kepentingan Social Signal dalam SEO Blog, saya sudah lama menutup akun Facebook.
Kalau bukan karena "malas" membuka situs berita untuk info terkini, saya sudah lama meninggalkan Facebook --secara, saya lebih sering buka beranda FB untuk mencari infor terheboh di internet dan media sosial.
Buka saja "risih" dengan status-status "alay" yang banyak selfie bin narsis, saya sering menemukan status dan share info berisi ungkapan kebencian (hate speech), bully, atau serangan dan ungkapan menjelek-jelekkan yang baik maupun makin menjelekkan yang memang sudah buruk.
Media Sosial, terutama Facebook, adalah media pertemanan. Yang namanya pertemanan, jelas bukan media permusuhan. Ya berteman, friendly gitu, ramah-tamah.
Namun, belakangan, Facebook terkesan berubah menjadi Hatebook juga, yaitu media ungkapan dan tebaran kebencian, juga bully, mengumpat, jadi media serangan verbal.
Kabarnya, media sosial terkemuka --Facebook, Twitter, dan Yotube-- bersepakat menghapus konten yang menebar kebencian. Namun, baru berlaku di Eropa.
Diberitakan Republika Online, sejumlah platform media sosial menyepakati kode etik untuk mengatasi promosi kebencian secara daring di Eropa, Selasa (31/5). Facebook, Twitter, You Tube dan Microsoft akan menghapus segala komentar kebencian dalam 24 jam.
Sebagai bagian dari kesepakatan, para 'raksasa teknologi' ini akan meninjau mayoritas permintaan penghapusan komentar kebencian ilegal kurang dari 24 jam.
Jika diperlukan, akses menuju konten komentar tersebut juga akan dihapus. Facebook dan kawan-kawan juga akan memperkuat kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil yang membantu menandai konten-konten kebencian di jaringan daring.
Di Jerman, Google, Facebook dan Twitter sepakat untuk menghapus konten dari situs mereka dalam 24 jam. Mereka bahkan meluncurkan penyelidikan. "Tidak ada ruang untuk ujaran kebencian di Facebook," kata Kepala Manajemen Kebijakan Global Facebook, Monika Bickert.
Sebuah survei menyebutkan, Facebook menjadi media sosial terburuk untuk bullying atau media caci-maki. Disebutkan, media paling masif dalam tindakan bullying.
Ujaran Kebencian (Hatespeech) dan Bullying adalah sisi gelap Facebook. Kita juga tidak menafikan sisi baik Facebook sebagai media pertemanan, silaturahim, berbagi ilmu, share kebaikan, juga Social Signal untuk SEOdalam konteks Blogging atau Manajamen Website. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
KALAU bukan karena kepentingan Social Signal dalam SEO Blog, saya sudah lama menutup akun Facebook.
Kalau bukan karena "malas" membuka situs berita untuk info terkini, saya sudah lama meninggalkan Facebook --secara, saya lebih sering buka beranda FB untuk mencari infor terheboh di internet dan media sosial.
Buka saja "risih" dengan status-status "alay" yang banyak selfie bin narsis, saya sering menemukan status dan share info berisi ungkapan kebencian (hate speech), bully, atau serangan dan ungkapan menjelek-jelekkan yang baik maupun makin menjelekkan yang memang sudah buruk.
Media Sosial, terutama Facebook, adalah media pertemanan. Yang namanya pertemanan, jelas bukan media permusuhan. Ya berteman, friendly gitu, ramah-tamah.
Namun, belakangan, Facebook terkesan berubah menjadi Hatebook juga, yaitu media ungkapan dan tebaran kebencian, juga bully, mengumpat, jadi media serangan verbal.
Kabarnya, media sosial terkemuka --Facebook, Twitter, dan Yotube-- bersepakat menghapus konten yang menebar kebencian. Namun, baru berlaku di Eropa.
Diberitakan Republika Online, sejumlah platform media sosial menyepakati kode etik untuk mengatasi promosi kebencian secara daring di Eropa, Selasa (31/5). Facebook, Twitter, You Tube dan Microsoft akan menghapus segala komentar kebencian dalam 24 jam.
Sebagai bagian dari kesepakatan, para 'raksasa teknologi' ini akan meninjau mayoritas permintaan penghapusan komentar kebencian ilegal kurang dari 24 jam.
Jika diperlukan, akses menuju konten komentar tersebut juga akan dihapus. Facebook dan kawan-kawan juga akan memperkuat kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil yang membantu menandai konten-konten kebencian di jaringan daring.
Di Jerman, Google, Facebook dan Twitter sepakat untuk menghapus konten dari situs mereka dalam 24 jam. Mereka bahkan meluncurkan penyelidikan. "Tidak ada ruang untuk ujaran kebencian di Facebook," kata Kepala Manajemen Kebijakan Global Facebook, Monika Bickert.
Kita sudah terbiasa dengan berita tentang "si anu dibully di media sosial" atau "netizen bully habis si anu", meski sering juga ada berita "dipuji netizen" atau "mengundang simpati pengguna medsos".
Sebuah survei menyebutkan, Facebook menjadi media sosial terburuk untuk bullying atau media caci-maki. Disebutkan, media paling masif dalam tindakan bullying.
Ujaran Kebencian (Hatespeech) dan Bullying adalah sisi gelap Facebook. Kita juga tidak menafikan sisi baik Facebook sebagai media pertemanan, silaturahim, berbagi ilmu, share kebaikan, juga Social Signal untuk SEOdalam konteks Blogging atau Manajamen Website. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Media sosial sekelas Facebook sudah mulai seperti tempat pembuangan sampah kang, sampah kalimat kebencian dan isi sindiran penuh kebencian untuk orang lain. Manusiawi memang kang, Facebook jadi media menyalurkan emosi, baik negatif dan positif. Cara paling ampuh untuk mengatasi fenomena itu mungkin dengan cara tidak memberikan respon sama sekali status Facebook yang kurang mendidik dan memberi hadiah like dan komentar saat status Facebook yang dibuat bernuansa kebencian. :)
ReplyDeleteGreat Comments! Melengkapi posting di atas, thanks...! Thumb up!
DeleteDuh itu komentar nya bisa di-edit nggak ya kang,itu maksudnya "memberikan hadiah like dan komentar saat ada status yang bernuansa kebaikan. Hehe.. Salam kenal kang Romel, pembahasan ini sebenarnya sudah ada di kepala saya, pengen saya Buat jadi posting artikel juga, tapi saya khawatir ada teman saya yang tersinggung, karena beberapa diantaranya kalau update status Facebook isinya cuma amarah dan sindiran. Haha..
ReplyDelete