Saya Merasa Terganggu Penawaran Kartu Kredit via Telepon
By Romeltea | Published: February 18, 2016
Merasa Terganggu Penawaran Kartu Kredit via Telepon dari BNI. Catat! OJK Sudah Larang Itu!
DALAM tiga hari terakhir --Selasa, Rabu, dan Kamis | 16, 17, 18 Februari 2016 --- saya ditelepon telemarketer yang mengatasnamakan BNI dari empat nomor tlp yang berbeda. Mereka menawarkan kartu kredit.
Saya merasa terganggu. Saya marah! Tiga hari berturut-turut lho!!! Tilu poe teu eureun-eureun kateterusan!!! Awas mun isuk pageto aya deui, dijebred lah!
Di hari kedua, saya mention @BNI46 di twitter, mengeluhkan gangguan tersebut.Saya CC keluhan itu ke akun resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia karena seingat saya penawaran lewat telepon sudah dilarang.
Eh, hari ini, Kamis (18/2/2016), ada lagi tlp. Saya jawab, "Sudah dua hari berturut-turut Pak saya dapat telepon kaya gini..." Eh, dia maksa ngelanjutin penawarannya, minta waktu sebentar saja, katanya.
Terpaksa yang berdusta. "Saya lagi di kelas ni pak, lagi ngajar, di depan mahasiswa nih..." Baru deh dia stop.
UPDATE!
Sekitar sejam setelah saya menulis posting ini, Inna Lillahi.... eta telemarketer telepon lagi! Gusti!!!!!!! Belum sesai.... sekitar 10 menit berselang, ada lagi telepon dari nomor yang berbeda namun sama-sama atas nama BNI menawarkan kredit! Masya Allah.... Astagfirullah.....!
Jadi, Kamis (18/2/2016), ada tiga kali telepon masuk. Ditambah dua hari sebelumnya, total jadi lima kali telepon dari sales credit card BNI selama tiga hari berturut-turut. Terrrrlaaaa luhhh.......!!!
Saya merasa terganggu. Sama seperti gangguan lain yang sering datang dari telemarketer yang mengatasnamakan Telkom --menawarkan IndiHome itu lho.
Sebagai blogger, saya pun "curhat" kepada dunia di blog ini. Sebelumnya, saya Googling dengan kata kunci "penawaran kartu kredit via tlp." Hasilnya, antara lain saya kutip berikut ini:
OJK resmi larang penawaran kartu kredit lewat telepon dan SMS.
Modus baru penawaran kartu kredit via telp.
Waspada Penawaran Kartu Kredit & Asuransi Via Telepon.
Cara menghindari penawaran kartu kredit via telepon
Nah, itu dia sebagian "hasil riset online" tentang Penawaran Kartu Kredit via Telepon. Sering juga saya bertanya, "Promo atau layanan ini ada di website 'kan? Biar saya baca di sana saja...!"
Secara, ini era internet 'kan? Kenapa mesti menawarkan via telepon nan mengganggu en menjengkelkan en ngariweuhkeun itu?
Saya yakin Anda juga sering menerima penawaran kartu kredit atau produk lain via telepon. Saya yakin, Anda juga sepakat, ini semua harus ditertibkan. DITERTIBKAN!!! Ini penyalahgunaan nomor telepon yang kita entri saat ngisi formulir nasabah!
Kudu kumaha yeuh....??? Saya Asep Syamsul M. Romli a.k.a Romeltea, sampai jumpa! Wasalam. (http://www.romelteamedia.com).*
DALAM tiga hari terakhir --Selasa, Rabu, dan Kamis | 16, 17, 18 Februari 2016 --- saya ditelepon telemarketer yang mengatasnamakan BNI dari empat nomor tlp yang berbeda. Mereka menawarkan kartu kredit.
Saya merasa terganggu. Saya marah! Tiga hari berturut-turut lho!!! Tilu poe teu eureun-eureun kateterusan!!! Awas mun isuk pageto aya deui, dijebred lah!
Di hari kedua, saya mention @BNI46 di twitter, mengeluhkan gangguan tersebut.Saya CC keluhan itu ke akun resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia karena seingat saya penawaran lewat telepon sudah dilarang.
saya minta sales kartu kredit @BNI46 stop tlp sy, bknkah penawaran via tlp sdh dilarang @OJKINDONESIA ? Ini era digital euy! Keganggu nih!— Romel Tea (@romeltea) February 17, 2016
Eh, hari ini, Kamis (18/2/2016), ada lagi tlp. Saya jawab, "Sudah dua hari berturut-turut Pak saya dapat telepon kaya gini..." Eh, dia maksa ngelanjutin penawarannya, minta waktu sebentar saja, katanya.
Terpaksa yang berdusta. "Saya lagi di kelas ni pak, lagi ngajar, di depan mahasiswa nih..." Baru deh dia stop.
UPDATE!
Sekitar sejam setelah saya menulis posting ini, Inna Lillahi.... eta telemarketer telepon lagi! Gusti!!!!!!! Belum sesai.... sekitar 10 menit berselang, ada lagi telepon dari nomor yang berbeda namun sama-sama atas nama BNI menawarkan kredit! Masya Allah.... Astagfirullah.....!
Jadi, Kamis (18/2/2016), ada tiga kali telepon masuk. Ditambah dua hari sebelumnya, total jadi lima kali telepon dari sales credit card BNI selama tiga hari berturut-turut. Terrrrlaaaa luhhh.......!!!
Saya merasa terganggu. Sama seperti gangguan lain yang sering datang dari telemarketer yang mengatasnamakan Telkom --menawarkan IndiHome itu lho.
Sebagai blogger, saya pun "curhat" kepada dunia di blog ini. Sebelumnya, saya Googling dengan kata kunci "penawaran kartu kredit via tlp." Hasilnya, antara lain saya kutip berikut ini:
OJK resmi larang penawaran kartu kredit lewat telepon dan SMS.
Catat! Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan surat edaran agar pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) menghentikan penawaran produk dan atau pelayanan jasa keuangan lewat pesan pendek (SMS) maupun telepon. Aturan ini mencakup penawaran kartu kredit yang sering dikeluhkan masyarakat.
Modus baru penawaran kartu kredit via telp.
Waspada Penawaran Kartu Kredit & Asuransi Via Telepon.
Catat! Kamu bisa langsung memberikan ‘ancaman’ bahwa tindakan yang dilakukan sales tersebut sudah dilarang OJK.
Cara menghindari penawaran kartu kredit via telepon
Catat! Anda mesti tahu kalau menawarkan produk keuangan melalui telepon sudah dilarang oleh OJK (otoritas Jasa Keuanngan). Bahkan surat edarannya sudah dikeluarkan. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum tahu akan hal ini. Dan mereka yang jadi sasaran empuk para telemarketing yang berusaha melanggar aturan tersebut.
Nah, itu dia sebagian "hasil riset online" tentang Penawaran Kartu Kredit via Telepon. Sering juga saya bertanya, "Promo atau layanan ini ada di website 'kan? Biar saya baca di sana saja...!"
Secara, ini era internet 'kan? Kenapa mesti menawarkan via telepon nan mengganggu en menjengkelkan en ngariweuhkeun itu?
Saya yakin Anda juga sering menerima penawaran kartu kredit atau produk lain via telepon. Saya yakin, Anda juga sepakat, ini semua harus ditertibkan. DITERTIBKAN!!! Ini penyalahgunaan nomor telepon yang kita entri saat ngisi formulir nasabah!
Kudu kumaha yeuh....??? Saya Asep Syamsul M. Romli a.k.a Romeltea, sampai jumpa! Wasalam. (http://www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
Wah akur saya juga kesel
ReplyDeletesetuju kang.
ReplyDeleteterima kasih informasi pelarangan oleh OJK nya, kang.
jurus telak untuk saya menolak telpon mereka.