Media Cetak Lebih Kredibel Ketimbang Media Online
By Romeltea | Published: January 3, 2016
Memiliki tingkat akurasi dan verifikasi lebih tinggi, berita media cetak lebih dapat
dipercaya dan dipertanggungjawabkan ketimbang media online.
ACCURACY (keakuratan) selalu muncul dalam teori-teori kredibilitas media (media credibility). Akurasi merupakan faktor terpenting kredibilitas media.
Makin tidak akurat, maka kian tidak kredibel. Media cetak --koran, suratkabar, tabloid, majalah-- memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan media online.
Akurasi membutuhkan proses. Di media cetak (printed media), sebuah berita tidak langsung dikonsumsi publik, tapi melalui proses editing, layout, proof reading, dan cetak sebelum menyebar. Bahkan, seringkali layouter turut menambah akurasi pemberitaan.
Di media cetak, editing berita dilakukan secara berulang atau "berlapis". Secara langsung oleh editor dan penyuntingan secara tidak langsung --seringkali "tidak sengaja"-- oleh layouter. Untuk urusan "salah ketik" atau salah tulis, proof reader memainkan peran utama.
Karena proses panjang itulah, media cetak lebih kredibel ketimbang media online yang mengutamakan kecepatan dan seringkali mengabaikan akurasi. Tak jarang, media online menyebarkan berita palsu alias hoax.
Dalam Perceptions of Internet Information Credibility, Flanagin dan Metzger (2000) menjelaskan, media konvensional (cetak) menjalani proses verifikasi serta melakukan cek dan ricek terlebih dahulu sebelum sampai kepada publik.
Situs berita di internet (media online) tidak selalu melakukan langkah-langkah tersebut. Kahkan, karena mudah diedit bahkan dihapus kapan saja, berita media online bisa disajikan "asal-asalan". Akurasi belakangan.
Hasil studi Flanagin dan Metzger menunjukkan situs internet memang kredibel, namun tidak seterpercaya media cetak.
Media cetak mampu menyajikan berita lebih akurat, lengkap, dan mendalam karena wartawan dan editor (redaksi) memiliki waktu lebih panjang untuk mengecek kebenaran, akurasi, dan informasi latar (background information) untuk kelengkapan berita.
Karena proses yang "rumit", karya jurnalistik cetak lebih dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan (kredibilitas dan akuntabilitas). Penggunaan bahasa jurnalistik diberlakukan secara ketat karena keterbatasan halaman/ruang atau sangat memengaruhi layout/tata letak.
Fakta, media online sering mengutamakan kecepatan kerap tidak akurat. Fakta juga, media online, khususnya di Indonesia, berorientasi trafik atau jumlah pengunjung (visitors) yang berakibat menggejalannya jurnalisme umpan klik (clickbait journalism).
Seringkali berita dengan judul umpan klik justru "menipu" pembaca --isi berita tidak sesuai dengan judul. Judul berita media online pun kian menyebalkan: inilah, ini dia, wow, begini, ini komentar, ini reaksi...!
Posting ini "sekadar" melengkapi posting sebelumnya: Media Online membunuh Media Cetak. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
ACCURACY (keakuratan) selalu muncul dalam teori-teori kredibilitas media (media credibility). Akurasi merupakan faktor terpenting kredibilitas media.
Makin tidak akurat, maka kian tidak kredibel. Media cetak --koran, suratkabar, tabloid, majalah-- memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan media online.
Akurasi membutuhkan proses. Di media cetak (printed media), sebuah berita tidak langsung dikonsumsi publik, tapi melalui proses editing, layout, proof reading, dan cetak sebelum menyebar. Bahkan, seringkali layouter turut menambah akurasi pemberitaan.
Di media cetak, editing berita dilakukan secara berulang atau "berlapis". Secara langsung oleh editor dan penyuntingan secara tidak langsung --seringkali "tidak sengaja"-- oleh layouter. Untuk urusan "salah ketik" atau salah tulis, proof reader memainkan peran utama.
Karena proses panjang itulah, media cetak lebih kredibel ketimbang media online yang mengutamakan kecepatan dan seringkali mengabaikan akurasi. Tak jarang, media online menyebarkan berita palsu alias hoax.
Dalam Perceptions of Internet Information Credibility, Flanagin dan Metzger (2000) menjelaskan, media konvensional (cetak) menjalani proses verifikasi serta melakukan cek dan ricek terlebih dahulu sebelum sampai kepada publik.
Situs berita di internet (media online) tidak selalu melakukan langkah-langkah tersebut. Kahkan, karena mudah diedit bahkan dihapus kapan saja, berita media online bisa disajikan "asal-asalan". Akurasi belakangan.
Hasil studi Flanagin dan Metzger menunjukkan situs internet memang kredibel, namun tidak seterpercaya media cetak.
"Overall, respondents reported they considered Internet information to be as credible as that obtained from television, radio, and magazines, but not as credible as newspaper information"
Media cetak mampu menyajikan berita lebih akurat, lengkap, dan mendalam karena wartawan dan editor (redaksi) memiliki waktu lebih panjang untuk mengecek kebenaran, akurasi, dan informasi latar (background information) untuk kelengkapan berita.
Karena proses yang "rumit", karya jurnalistik cetak lebih dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan (kredibilitas dan akuntabilitas). Penggunaan bahasa jurnalistik diberlakukan secara ketat karena keterbatasan halaman/ruang atau sangat memengaruhi layout/tata letak.
Yang paling penting, media cetak memiliki keunggulan dalam pemenuhan etika jurnalistik dibandingkan media online. Media cetak dianggap lebih mampu mencegah informasi yang tidak etis serta menyajikan berita secara lebih akurat dan berimbang karena proses editing yang lebih baik.
Fakta, media online sering mengutamakan kecepatan kerap tidak akurat. Fakta juga, media online, khususnya di Indonesia, berorientasi trafik atau jumlah pengunjung (visitors) yang berakibat menggejalannya jurnalisme umpan klik (clickbait journalism).
Seringkali berita dengan judul umpan klik justru "menipu" pembaca --isi berita tidak sesuai dengan judul. Judul berita media online pun kian menyebalkan: inilah, ini dia, wow, begini, ini komentar, ini reaksi...!
Posting ini "sekadar" melengkapi posting sebelumnya: Media Online membunuh Media Cetak. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Media Cetak Lebih Kredibel Ketimbang Media Online
Post a Comment