Tips Menjadi Penyiar Radio Profesional
By Romeltea | Published: September 18, 2014
"Menjadi Penyiar Radio Itu Asyik Lho!" Itu salah satu judul buku saya tentang radio yang diterbitkan Nuansa Bandung. Saya gambarkan keasyikan dan "kebahagiaan" sebagai penyiar, mulai dari ekspresi diri, menghibur pendengar, berbagi info, hingga "mengeritik pemerintah".
Salah satu tulisan saya tentang Kiat Menjadi Penyiar Radio di blog lama yang kini sering error karena "overquota", banyak dicopy-paste alias diplagiat oleh blogger lain. Biarin da ah... Nggak punya malu aja kalo Copas tanpa menyebutkan sumber! Di posting itu saya ulas modal utama penyiar adalah SUARA EMAS (Golden Voice).
Radio adalah suara. Modal penyiarnya juga suara merdu, asyik, plus "heboh" saat membawakan acara agar menghibur pendengar.
Namun, suara merdu saja tidak cukup. Penyiar juga mesti berwawasan luas agar "omongannya berisi", berbobot, tidak "kering makna", serta mampu menampilkan "on air attitude" yang sesuai dengan format program dan kode etik kepenyiaran radio.
Penyiar radio juga "wajib" suka musik. Ia harus memiliki "sense of music" yang tinggi. Soalnya, tugas penyiar bukan hanya mutar lagu-lagu, tapi juga mesti paham tentang jenis musik, alat musik, dan artisnya. Dengan begitu, sebelum dan/atau sesudah memutar lagu, ia tidak cuma nyebutin judul lagi dan penyanyi.
Karena penyiar juga seorang "penghibur" (entertainer), maka seorang penyiar radio profesional harus humoris, memiliki "sense of humor" yang memadai, punya bakat menghibur. Tentu, humornya yang "berkelas".
Salah satu tulisan saya tentang Kiat Menjadi Penyiar Radio di blog lama yang kini sering error karena "overquota", banyak dicopy-paste alias diplagiat oleh blogger lain. Biarin da ah... Nggak punya malu aja kalo Copas tanpa menyebutkan sumber! Di posting itu saya ulas modal utama penyiar adalah SUARA EMAS (Golden Voice).
Radio adalah suara. Modal penyiarnya juga suara merdu, asyik, plus "heboh" saat membawakan acara agar menghibur pendengar.
Namun, suara merdu saja tidak cukup. Penyiar juga mesti berwawasan luas agar "omongannya berisi", berbobot, tidak "kering makna", serta mampu menampilkan "on air attitude" yang sesuai dengan format program dan kode etik kepenyiaran radio.
Penyiar radio juga "wajib" suka musik. Ia harus memiliki "sense of music" yang tinggi. Soalnya, tugas penyiar bukan hanya mutar lagu-lagu, tapi juga mesti paham tentang jenis musik, alat musik, dan artisnya. Dengan begitu, sebelum dan/atau sesudah memutar lagu, ia tidak cuma nyebutin judul lagi dan penyanyi.
Karena penyiar juga seorang "penghibur" (entertainer), maka seorang penyiar radio profesional harus humoris, memiliki "sense of humor" yang memadai, punya bakat menghibur. Tentu, humornya yang "berkelas".
Minat jadi penyiar radio pro? Ikuti saja Kursus Penyiar Radio di BATICBROADCAST. Semua hal yang mengarahkan Anda menjadi seorang penyiar radio profesional akan didapatkan di sana, dari para instruktur yang berasal dari kalangan broadcaster berpengalaman dari radio-radio terkemuka di kota Bandung. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
cara explorase nya gan! biar gk fakum
ReplyDelete