Teknik Vokal & Latihan Pernapasan untuk Penyiar Radio & MC
By Romeltea | Published: November 25, 2015
Teknik Olah Vokal & Latihan Pernapasan untuk Penyiar Radio & Pemandu Acara (MC) ini juga berlaku untuk Public Speaker (Latihan Public Speaking/Pidato).
TEKNIK Vokal (vocal technique) adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah (suara emas/golden voice), merdu, dan nyaring atau cukup jelas dan enak didengar (audible).
Teknik vokal juga disebut teknik suara (voice technique). Karena suara penyiar radio & pemandu acara (Master of Ceremony/MC) harus bagus, enak didengar, “natural”, maka wajib baginya menguasai teknik vokal.
Penyiar dan MC juga mesti punya pernapasan yang bagus, kuat, dan mampu berbicara cepat, tambat, pelan, nyaring, berirama, datar, dan seterusnya tanpa merasa capek. Penyiar yang merasa capek, apalagi “habis suara”, seusai siaran, dipastikan pernapasan dan teknik volaknya “payah”.
Level-2: belatih dengan mengucapkan kalimat yang dua kali lebih panjang. Misalnya:
Untuk penyiar radio, reporter radio, pesenter televisi, dan MC serta Public Speaker lainnya, unsur teknik vokal meliputi hal-hal sebagai berikut:
Panduan sederhana teknik vokal dan latihan pernapasan di atas juga berlaku untuk public speaking. Dengan napas dan vokal yang terlatih, maka pidato atau presentasi akan berjalan baik dan memikat.
Tentu saja, teknik vokal dan latihan pernapasan di atas juga berlaku buat penyanyi dan presenter TV. Selamat berlatih! (http://www.romelteamedia.com).*
Referensi:
http://facweb.furman.edu/~bschoonmaker/meaning.html
http://www.vocalist.org.uk/vocal_techniques.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Complete_Vocal_Technique
http://www.become-a-singing-master.com/vocal-techniques.html
http://www.vocaltips.net/vocal-techniques-for-beginners/
TEKNIK Vokal (vocal technique) adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah (suara emas/golden voice), merdu, dan nyaring atau cukup jelas dan enak didengar (audible).
Teknik vokal juga disebut teknik suara (voice technique). Karena suara penyiar radio & pemandu acara (Master of Ceremony/MC) harus bagus, enak didengar, “natural”, maka wajib baginya menguasai teknik vokal.
Penyiar dan MC juga mesti punya pernapasan yang bagus, kuat, dan mampu berbicara cepat, tambat, pelan, nyaring, berirama, datar, dan seterusnya tanpa merasa capek. Penyiar yang merasa capek, apalagi “habis suara”, seusai siaran, dipastikan pernapasan dan teknik volaknya “payah”.
Latihan Pernapasan
Latihan pernapasan di bawah ini dimaksudkan agar penyiar & MC memiliki teknik pernapasan yang baik, kuat berbicara atau menyuarakan kalimat panjang dan nyaring, serta tarikan napasnya tidak masuk ke mikrofon.- Lakukan pernapasan dengan tubuh yang rileks, posisi badan duduk dengan tegak, dan kaki disilangkan. Tutup mata dan tarik napas perlahan-lahan, lalu embuskan pelan-pelan tanpa suara. Lakukan 5-10 kali.
- Tarik napas perlahan-lahan, jangan dikeluarkan langsung. Tahan 2-3 detik dan keluarkan perlahan-lahan. Lakukan sebanyak 5-10 kali.
- Masih dalam posisi dan cara yang sama, namun embuskan napas pelan-pelan dengan suara desis “ssssss” (suara ban kempes). Lakukan sebanyak 5-10 kali
- Lakukan pernapasan. Pada waktu mengeluarkan napas, keluarkan atau bunyikan huruf vokal A I U E O secara bergantian. Aaaaaaaa….. Iiiiiiii….. dst. sampai habis napas!
- Pernapasan Diafragma. Tarik napasan, tahan di diafragma beberapa detik, dan keluarkan huruf vokal A I U E O.
- Pernapasan Diafragma. Tarik napasan, tahan di diafragma beberapa detik, dan suarakan “berrrrrr” .
Melatih Kekuatan dan Kendali Napas
Level-1. Ucapkan dalam satu napas dengan aksentuasi dan intonasi yang benar.Sebagai warga negara Indonesia yang baik, saya harus menaati peraturan perundangan yang berlaku sesuai dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar Empat Lima, demi stabilitas nasional Indonesia dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta”.Kita juga berlatih dengan membaca kutipan puisi “Aku” karya Chairil Anwar ini (dalam satu napas).
Kalau sampai waktuku.
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Level-2: belatih dengan mengucapkan kalimat yang dua kali lebih panjang. Misalnya:
Ada banyak hal buruk di dunia ini, seperti bencana, kemiskinan, peperangan, politisi, pengangguran, harga-harga kebutuhan pokok yang mahal, politisi, kekeringan, pembalakan liar. Aku tahu, aku menyebutkan kata politisi dua kali, karena memang politisi lebih buruk dari semua keburukan itu. Bahkan, politisilah penyebab semua keburukan itu muncul.
Unsur Teknik Vokal
Untuk penyiar radio, reporter radio, pesenter televisi, dan MC serta Public Speaker lainnya, unsur teknik vokal meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Artikulasi -- cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas. Disebut juga pelafalan kata (pronounciation). Jangan salah eja/ucap.
- Pernapasan -- adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
- Phrasering -- aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah tata bahasa.
- Sikap Badan -- posisi badan, duduk atau berdiri, yang penting saluran pernapasan tidak terganggu. Penyiar radio wajib duduk tegak di kursi siaran, tidak boleh membungkuk, agar rongga diafragmanya “bebas gangguan”.
- Intonasi (intonation). Ini soal nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton. Intonasi bisa mengubah makna sebuah kata atau ungkapan!
- Inflection, Infleksi. Jangan monoton, gunakan ”lagu kalimat” atau “nada bicara” dengan benar; meninggi saat jeda, menurun saat selesai. Jangan khawatir, jika Anda berbicara dengan benar (gaya ngobrol), infleksi otomatis terjadi.
- Aksentuasi (accentuation). Soal penekanan (stressing) pada kata-kata tertentu yang dianggap penting. Aksentuasi dapat dilatih dengan cara menggunakan “konsep suku kata” -dan, yang, di(satu suku kata); minggu, jadi, siap, Bandung (dua suku kata); bendera, pendekar, perhatian (tiga suku kata); dan sebagainya. Ucapkan sesuai penggalan atau suku katanya!
- Speed. Gunakan kecepatan (speed) dan kelambatan berbicara secara bervariasi. Kecepatan berpengaruh pada kejelasan (clarity), juga durasi.
- Natural voice. Suara alamiah. Suaranya tidak dibuat-buat. Berbicara seperti halnya ngobrol dengan teman di kafe, di telepon, atau di mana pun.
- Ceria. Suara penyiar harus ceria, riang, gembira. Inisoal kelincahan (vitality) dalam berbicara sehingga dinamis dan penuh semangat, cheerful! Anda harus ceria selalu. Jangan lemas, lunglai, nanti terkesan tidak mood, apalagi ”judes”! Penyiar adalah penghibur, entertainer!
- Suara diafragma. Gunakan suara perut, suara yang keluar darirongga antara dada dan perut. Untuk itu, perut harus bebas darisegala tekanan, duduk tegak, jangan bungkuk, dan… rileks! Nyantai, tidak tegang, dan tidak gugup.
- Conversational. Bicara dengan gaya ngobrol, bukan pidato. Gunakan bahasa tutur, bahasa percakapan seharihari. Jangan gunakan gaya MC di pentas musik atau acara seremonial. Jadi, ‘gak usah teriak, dan hindari bicara gaya ”formal”.
- Senyum. Tebar senyuman agar friendly, ramah, hangat, dan enak didengar, memikat pendengar. Tentu, senyum diabaikan saat bicara kasus duka. Istilahnya: Smiling Voice, suara penuh senyuman.
- Atur Napas. Napas megap-megap tidak akan menghasilkan siaran yang bagus. Bernapas secara tepat adalah dasar siaran profesional. Karenanya, lakukan latihan pernapasan!
- Mental Image, Visualize! Ini paling sulit. Penyiar harus membayangkan sedang berbicara pada seorang teman. Membayangkan adanya seorang pendengar di depan akan membantu berkomunikasisecara alamiah, gaya ngobrol (conversational way). Berbicaralah layaknya kepada teman akrab (intimate friend). Lihat wajah teman Anda itu dalam “pikiran mata” (mind’s eye) Anda.
- Konsentrasi. Jelas dong, agar fokus, tidak ngaco.
- Eye Contact, Kontak Mata. Kontak mata? Ya, kontak mata! Caranya, bayangkan saja, Anda sedang berbicara dengan seorang teman, di depan Anda, tepat di depan meja siaran. Dijamin, gaya bicara Anda ”conversational” dan ”hangat”.
- Gesture. Jangan kaku. Gunakan gerakan tubuh (gesture), meskipun tidak ada orang yang melihat Anda. Anda adalah aktor!
- Pause, Jeda. Jeda, diam sejenak, beberapa detik saja, jangan nyerocos terus. untuk membiarkan pesan Anda sampai ke pendengar. Anda juga bisa jeda jika ”mencari gagasan” atau ”memilih kata” berikutnya.
Panduan sederhana teknik vokal dan latihan pernapasan di atas juga berlaku untuk public speaking. Dengan napas dan vokal yang terlatih, maka pidato atau presentasi akan berjalan baik dan memikat.
Tentu saja, teknik vokal dan latihan pernapasan di atas juga berlaku buat penyanyi dan presenter TV. Selamat berlatih! (http://www.romelteamedia.com).*
Referensi:
http://facweb.furman.edu/~bschoonmaker/meaning.html
http://www.vocalist.org.uk/vocal_techniques.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Complete_Vocal_Technique
http://www.become-a-singing-master.com/vocal-techniques.html
http://www.vocaltips.net/vocal-techniques-for-beginners/
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Teknik Vokal & Latihan Pernapasan untuk Penyiar Radio & MC
Post a Comment