Dasar-Dasar Jurnalisme Warga (Citizen Journalism)
By Romeltea | Published: May 21, 2014
JURNALISME warga (citizen journalism) adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (bukan wartawan).
Konsep citizen journalism didasarkan warga masyarakat (public citizens) yang berperan aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisis, dan menyebarkan berita dan informasi (Wikipedia).
Berita atau informasi yang diproduksi jurnalis warga disebarluaskan melalui berbagai media, baik media mainstream yang menyediakan ruang jurnalisme warga maupun media milik warga sendiri --blog, majalah, buletin, radio komunitas, dan sebagainya.
Baca juga: Jurnalistik Masa Depan Milik Jurnalisme Warga
Istilah Jurnalisme Warga
Ada 9 alternatif nama untuk Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) sebagaimana dikemukakan Mark Glaser di Mediashift:- Grassroots journalism. Jurnalisme Akar Rumput
- Networked journalism. Jurnalisme Berjejaring.
- Open source journalism. Jurnalisme Sumber Terbuka.
- Citizen media. Media Warga.
- Participatory journalism. Jurnalisme Partisipasi.
- Hyperlocal journalism. Jurnalisme Sangat Lokal.
- Bottom-up journalism. Jurnalisme Bawah-ke-Atas.
- Stand-alone journalism. Jurnalisme Mandiri.
- Distributed journalism. Jurnalisme Terdistribusi.
Dasar-Dasar Jurnalisme Warga
Jurnalistik adalah proses penulisan dan penyebarluasan berita (news). Karenanya, dasar pengetahuan dan keterampilan (knowledge and skill) jurnalisme warga adalah pemahaman dan kemahiran menulis berita.Dari dasar keterampilan menulis berita ini nanti berkembang dengan kemampuan menulis karya jurnalistik lainnya, seperi feature, artikel opini, foto jurnalistik, lalu jurnalistik penyiaran (broadcast journalism alias jurnalistik radio dan televisi).
Jurnalis warga, dengan demikian, mesti mengusai ilmu jurnalistik dasar ini (penulisan berita), meliputi, antara lain:
- Pengertian berita
- Nilai berita (news values)
- Unsur-Unsur Berita (5W+1H)
- Struktur naskah berita
- Bahasa Jurnalistik/Bahasa Media
- Etika penulisan berita (kode etik jurnalistik).
- Accuracy. Akurasi, ketepatan.
- Thoroughness. Kecermatan, ketelitian.
- Transparency. Transparansi, keterbukaan dalam peliputan berita.
- Fairness. Kejujuran
- Independence. Independensi, tidak berpihak dan tidak terikat oleh kelompok mana pun.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
hatur nuhun pa referensi na...kaanggo pisan
ReplyDeleten_n
sami-sami.......
DeleteTrims infonya. Sebagian saya ijin kutip ya, buat materi pelatihan kepenulisan ttg ini.
ReplyDeleteSemoga sukses selalu
Saya masih bingung kalo CJ itu memang harus memenuhi etika jrnalistik ya, secara bahasa dan sudut pandang penyampaian. Soalnya kan kalo nulis reportas di blog sendiri nggak kesannya suka2 si penulis..
ReplyDeletesalam
Pak mau nanya, adakah jurnalisme warga ini memikirkan efek berita yang bisa mempengaruhi keluarga si korban kejahatan seksual misalnya, akibat dari isi pemberitaan yang terlalu detail deskripsinya pada korban kejahatan seksual dan mengesampingkan etika jurnalisme?
ReplyDelete